TEMPO.CO, Jakarta - Walaupun mengaku belum memikirkan Pemilihan Presiden 2019, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengklaim mempunyai pesan dukungan yang ditujukan kepada dirinya. "Saya hanya berpesan, sabar dulu karena waktu masih panjang. Belum waktunya kita berbicara capres dan cawapres,” ujarnya di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Jakarta, Rabu, 20 Oktober 2017.
Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Cak Imin menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang datang. "Saya merasa tersanjung, merasa perlu berterima kasih kepada teman-teman di daerah yang begitu semangat memberikan dukungan."
Simak: PKB Sodorkan Muhaimin Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Cak Imin mengaku tidak begitu yakin apa yang membuat namanya begitu populer dalam bahasan calon presiden dan calon wakil presiden mendatang tersebut.
“Saya tidak tahu, semangat mungkin. Mungkin karena punya harapan, punya aspirasi yang sama," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) ini.
Sebelumnya Lembaga Riset Monitor Indonesia merilis survei terkait geliat pemberitaan partai politik, pemerintahan dan tren tone Capres-Cawapres 2019 pada enam media cetak terpilih. Yakni, Harian Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Republik, Media Indonesia dan Koran Sindo.
Selain Muhaimin, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono juga masuk sebagai tokoh yang sering diberitakan di media terkait Pemilihan Presiden 2019 mendatang ketimbang Prabowo Subianto.
Menurut Ketua Umum DPP PKB ini, keputusan mengenai pemilihan presiden 2019 mendatang apakah akan mendukung Joko Widodo atau siapa pun PKB akan memutuskannya melalui tiga level.
“Level musyawarah pimpinan nasional, level musyawarah alim ulama, sekaligus istikharah alim ulama untuk menentukan yang terbaik seperti apa, dan level koordinasi pengurus Nahdlatul Ulama,” jelas Muhaimin.
Ditanya soal kesiapannya secara pribadi untuk maju dalam Pilpres, Cak Imin mengatakan masih memerlukan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut. "Saya butuh waktu berpikir, berkonsultasi. Nanti mungkin awal tahun 2018 baru bisa berkomentar dan memberi jawaban," ujar dia.