JAKARTA - Partai Demokrat menyimak betul hasil survei Indo Barometer yang menyimpulkan Joko Widodo (Jokowi) memiliki elektabilitas tertinggi jika disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada pemilihan presiden 2019. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan, survei itu membuat mereka kian optimis mengusung AHY sebagai capres atau cawapres dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Kami berterimakasih ada suatu pandangan itu, berarti respon terhadap sosok AHY semakin baik, semoga elektabilitas AHY juga semakin tinggi," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demorat Syarif Hasan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 4 Desember 2017.
BACA: Indo Barometer: Elektabilitas Duet Jokowi dan AHY Tertinggi
Syarif Hasan memastikan, partainya memiliki calon presiden dan wakil presiden dari kader, yaitu AHY. "Memang sudah menjadi keputusan Partai Demokrat untuk calonkan AHY sebagai calon presiden atau wakil presiden," kata Syarif.
Sebelumnya, Direktur Utama Indo Barometer M. Qodari mengatakan bahwa duet Jokowi dan AHY, bahkan, mengalahkan pasangan Jokowi dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo."Ketika disandingkan dengan Jokowi, 17,1 persen masyarakat memilih AHY," kata Qodari dalam diskusi dan pemaparan bertajuk “Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?” di Hotel Century, Jakarta, Ahad, 3 Desember 2017 lalu.
Menurut Qodari, persentase pemilih AHY jika disandingkan dengan Jokowi melebihi Gatot jika diduetkan dengan Jokowi sekitar 15,9 persen. Setelah AHY dan Gatot, menyusul Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebesar 9,5 persen.
BACA:Demokrat Pastikan Siapkan AHY Jadi Capres atau Cawapres 2019
Munculnya nama AHY di bursa calon wakil presiden, kata Qodari, merupakan efek dari pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Berdasarkan survei tingkat pengenalan yang dilakukan Indo Barometer, AHY memiliki persentase 64,6 persen, bahkan berada di atas Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo.
Survei terakhir yang dilakukan oleh lembaga Poltracking Indonesia, juga menunjukkan nama AHY bersaing ketat dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi. AHY hanya berselisih tipis dengan Gatot yang memperoleh 16,4 persen, adapun AHY 16 persen.
Namun, di lain sisi, AHY mengatakan tidak begitu memikirkan soal hasil survei. “Saya ingin berproses sebaik-baiknya tanpa harus memikirkan survei,” kata AHY.
DEWI NURITA