TEMPO.CO, Bogor - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa dia telah mengambil tindakan perihal salah kutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh admin akun Twitter @setkabgoid. Adapun tindakannya adalah mencopot admin bersangkutan.
"Saya sudah baca dan adminnya tidak akan memegang akun itu lagi," ujar Pramono saat ditemui di Istana Bogor, Selasa, 28 November 2017.
Baca juga: Jokowi Viral Karena Sneaker dan Jin, Pramono Anung Menjelaskan
"Akun Twitter @setkabgoid sempat diprotes karena menulis Presiden Jokowi meminta Nahdlatul Ulama menindakan tegas ormas-ormas radikal dan intoleran. Adapun yang tertulis adalah, "Kita sudah minta kepada jajaran NU agar tegas pada aliran radikal dan intoleran, apapun organisasinya - Presiden @jokowi."
Kicauan itu diprotes karena berbeda dari pernyataan sesungguhnya. Jokowi meminta seluruh jajarannya di pemerintahan, bukan NU, untuk menindak tegas ormas radikal dan intoleran. Adapun pernyataan itu disampaikan Jokowi di Konferensi Besar NU, Lombok, 23 November lalu.
Pramono mengatakan tidak ada unsur kesengajaan di balik kicauan yang salah itu. Sang admin, kata ia, memang salah membaca dan kurang hati-hati menafsirkan pernyataan Jokowi.
"Ya, itu human error," ujarnya ketika dimintai konfirmasi apakah ada unsur kesengajaan atau tidak terkait kesalahan kutip pernyataan Jokowi.