INFO BISNIS - Ibarat pedang bermata dua, teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia punya dampak positif sekaligus bisa menjadi ancaman. Maraknya penyebaran konten negatif dan berita bohong (hoax) menjadi contoh yang dapat mempengaruhi masyarakat sekaligus mengancam persatuan bangsa.
Keadaan itu tak membuat pemerintah tutup mata. Pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk menangkal efek negatif pada kemajuan teknologi tersebut. Misalnya mulai menjalin kerja sama dengan akademisi dan perusahaan media untuk meningkatkan kualitas informasi publik. Selain itu, sosialisasi mengenai konten berkualitas serta menindak berbagai konten negatif, seperti pornografi, perjudian, hingga yang mengeksploitasi suku, agama, maupun ras. Pemerintah juga menyiapkan standarisasi keamanan siber dengan membentuk peta jalan pedoman penanganan keamanan siber. Dalam perlindungan infrastruktur informasi dan objek vital nasional yang menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang perlu diidentifikasi adalah sektor strategis, seperti pemerintahan, ketahanan, keuangan, kesehatan, energi dan sumber daya mineral (ESDM), transportasi, TIK, dan ketahanan pangan.
Baca Juga:
Penerapan keamanan siber membutukan kerja sama semua pihak. Kebijakan keamanan siber mencakup lima hal, yaitu resilience (ketahanan), public service, cyber law enforcement, cyber culture, dan secure market. Pemerintah mendorong para pelaku di bidang cyber security untuk dapat secara signifikan menerapkan keamanan informasi di sektor strategis nasional. Pelaku industri, lembaga teknis dan akademisi dapat berperan aktif meningkatkan kesadaran pentingnya keamanan informasi dan cyber security di masing-masing sektor.
Menariknya, paparan dari informasi hoax yang kerap melanda media sosial ternyata sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat khususnya bagi anak muda. Karena itu, perlu ada upaya penyadaran terhadap merebaknya informasi seperti itu. Sosialisasi dan simulasi untuk memperoleh dan membagikan informasi akurat menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah sekaligus membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat.
Upaya pihak swasta juga tak kalah berperan dalam memerangi informasi hoax. Operator seluler Indosat Ooredoo, misalnya, mendukung penggunaan aplikasi digital yang sehat dalam membangun Indonesia sebagai digital nation. Indosat Ooredoo mendukung gerakan #BijakBersosmed sebagai program nyata kampanye publik penggunaan sosial media yang bijak. Peluncuran gerakan dengan tagar #BijakBersosmed menyasar anak-anak muda merupakan upaya awal untuk melihat media sosial sebagai tempat untuk menyampaikan informasi yang baik dan benar. Dengan bekal informasi yang baik dan benar, diharapkan akan melahirkan inovasi baru, bertukar gagasan, dan menghargai perbedaan pendapat dengan cara yang santun.
Baca Juga:
Dengan sosialisasi seperti itu, media sosial ataupun perkembangan teknologi informasi semaju apa pun dimaknai sebagai hal yang positif. Bukan sebagai tempat menyebarkan konten yang dapat memecah belah persatuan, ujaran-ujaran yang tak bertanggung jawab, bahkan digunakan sebagai ladang mengeduk pendapatan bagi para produsen informasi bohong.
Pendeknya, penanganan keamanan siber harus melibatkan semua pemangku kepentingan. Tidak hanya pemerintah, swasta, regulator, maupun masyarakat sehingga keberadaan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa manfaat maksimal demi kemajuan masyarakat. (*)