TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mendapat kunjungan dari Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Ei Ei Khin Aye, di kantornya, Jakarta, hari ini. Kedatangan Duta Besar Myanmar ini untuk membahas kelanjutan penanganan masalah Rohingya.
"Kami membincangkan banyak hal tentang kondisi internal Myanmar dan hal-hal yang telah dilakukan oleh Internasional Community terutama yang menyangkut masalah kemanusiaan," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.
Baca: Bangladesh Tawarkan Sterilisasi kepada Pengungsi Rohingya
Wiranto mengatakan Indonesia telah berperan aktif untuk ikut menyelesaikan masalah Myanmar. Sebab, kata dia, ini berkaitan dengan solidaritas negara Asean untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah Asean. "Juga untuk membantu meringankan masalah-masalah kemanusiaan di yang ada di Myanmar," ucapnya.
Wiranto berujar Indonesia membantu masalah kemanusiaan di Myanmar ini atas instruksi langsung Presiden Joko Widodo. Karena itu, kata dia, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah melakukan banyak hal untuk turun tangan langsung membantu Myanmar. "Untuk ikut menyelesaikan masalah Myanmar terutama masalah Rakhine State dan masalah-masalah pengungsian di Bangladesh," katanya.
Selain itu, kata Wiranto, dalam pertemuannya dengan Ei Ei Khin Aye juga dibicarakan masalah pengungsian di Bangladesh yang sarat problem kemanusiaan. Dia mengatakan problem Myanmar adalah bagaimana memisahkan masalah pengungsian, masalah agama, serta masalah politik.
Baca: Di Bangladesh, Pengungsi Rohingya Myanmar Sulit Cari Kuburan
"Dari pihak Indonesia, saya justru tadi memberikan satu pemikiran dan pandangan untuk memberikan bantuan pemikiran seperti halnya pada saat Filipina menghadapi pemberontakan di Marawi," tuturnya.
Wiranto mengatakan Indonesia juga memberikan kekuasaan kepada LSM untuk membantu masalah di Myanmar. Namun, kata dia, jangan sampai mencampuri urusan dalam negeri Myanmar. "Jangan sampai. Tetapi betul-betul membantu untuk urusan kemanusiaan, itu yang penting," ujarnya.
Menurut Wiranto, masalah Myanmar juga jangan mempengaruhi kepentingan dalam negeri negara lain termasuk Indonesia. Dia mengingatkan jangan sampai masalah internal negara lain diadopsi Indonesia dan berpengaruh ke masalah internal. "Jangan sampai. Yang kita jaga kan itu," ucapnya.