INFO NASIONAL- Dengan semangat Sumpah Pemuda, Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) – Manggala Agni, terus melakukan pemadaman di wilayah rawan Karhutla, Sabtu, 28 Oktober 2017. Sebagaimana prediksi Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK), sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan dalam kondisi mudah terbakar.
“Makna Peringatan Hari Sumpah Pemuda menyulut semangat Manggala Agni untuk bisa melakukan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara Indonesia. Sebagaimana dilakukan oleh para pejuang dahulu mempertahankan Indonesia dari berbagai ancaman," tutur Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan,
Baca Juga:
Raffles juga mengungkapkan bahwa, sampai dengan akhir Oktober ini, di beberapa wilayah masih terpantau hotspot dan terjadi Karhutla. Manggala Agni terus melakukan upaya pemadaman dini dan juga proses pendinginan (mopping up) pada lokasi-lokasi Karhutla.
“Mopping Up ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi api benar-benar sudah bersih tidak ada sisa-sisa bara di dalam tanah. Hal ini harus dilakukan agar ketika personil Manggala Agni sudah meninggalkan lokasi kebakaran, api tidak menjalar atau berkobar lagi,” katanya.
Di Riau, Manggala Agni Daops Pekanbaru melakukan pemadaman di Dusun ll, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, pada lahan seluas sekitar 3 hektare yang didominasi vegetasi sawit, semak belukar, alang-alang dan pakis-pakisan. Kondisi tanah mineral membuat pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni, TNI dan Masyarakat Peduli Api (MPA) berlangsung dengan cepat. Api tidak menyebar karena para petugas langsung membuat sekat bakar di sekeliling titik api.
Baca Juga:
Selain di Kabupaten Kampar, pemadaman juga dilakukan pada lahan dengan vegetasi serupa, serta mopping up. Pemadaman pada lahan seluas sekitar 40 hektare di Dusun Rintis, Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu ini, telah dilaksanakan sejak sehari sebelumnya, dengan dibantu masyarakat Kelompok Tani dan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) perusahaan perkebunan sekitar. Luasnya area yang terbakar, mengakibatkan proses mopping up berjalan cukup lama dan berlangsung hingga keesokan harinya.
Sedangkan di Kalimantan Tengah, Manggala Agni Daops Pangkalan Bun melakukan pemadaman di Kelurahan Mendawai Seberang, Kabupaten Pangkalan Bun. Kebakaran pada lahan gambut seluas sekitar 3 hektare ini, diduga berasal dari proses penyiapan lahan pertanian.
Di Kalimantan Selatan, Manggala Agni Daops Tanah Laut juga melakukan pemadaman di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut. Lahan yang terbakar seluas sekitar 7 hektare dengan tipe vegetasi semak belukar, pohon akasia, dan ilalang.
Sementara itu, jumlah hotspot kembali menurun berdasarkan pantauan satelit NOAA pukul 20.00 pada 29 Oktober 2017, yaitu sebanyak dua hotspot di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan satelit TERRA AQUA (NASA) confidence level lebih dari 80 persen, menunjukkan tiga hotspot di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan satu hotspot di Provinsi Papua Barat.
Dengan demikian, untuk periode 1 Januari – 29 Oktober 2017 pada satelit NOAA, terdapat 2.514 hotspot di seluruh Indonesia. Sedangkan pada periode yang sama di 2016, tercatat 3.717 hotspot, sehingga terdapat penurunan 1.203 hotspot atau 32,36 persen.
Penurunan sejumlah 1.509 titik (40,73 persen) juga ditunjukkan oleh satelit TERRA-AQUA (NASA) dengan confidence level lebih dari 80 persen, yang mencatat 2.195 hotspot di tahun ini, setelah sebelumnya di 2016, tercatat sebanyak 3.704 hotspot. (*)