Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PPATK: Pendanaan Jaringan ISIS Berkedok Lembaga Dakwah

Reporter

image-gnews
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kedua kanan), Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri Irjen Pol Bambang Sunarwibowo (kanan), dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kiri) bersiap mengikuti rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 16 september 2017. ANTARA/Sigid Kurniawan
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kedua kanan), Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri Irjen Pol Bambang Sunarwibowo (kanan), dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kiri) bersiap mengikuti rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 16 september 2017. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)  Kiagus Ahmad Badaruddin, mengatakan PPATK terus menelusuri aliran dana jaringan terorisme yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah ISIS.

Bahkan, Kiagus mengatakan tidak menutup kemungkinan pendanaan kelompok teror jaringan ISIS ini berkedok sebagai lembaga dakwah. "Tidak semua lembaga dakwah seperti itu, tergantung motifnya. Oleh karena itu, Densus 88 Polri sangat hati-hati," katanya saat peluncuran buku putih tentang pemetaan resiko pendanaan terorisme yang berafiliasi ISIS, di Jakarta, Rabu, 27 September 2017.

Baca juga: BNPT Luncurkan Dokumen Pendanaan Jaringan ISIS di Indonesia

Selain memanfaatkan lembaga dakwah, Kiagus mengatakan organisasi nonprofit juga bisa terlibat dalam jaringan terorisme. Oleh karena itu, setiap organisasi harus cermat dalam menerima aliran dana. "Kalau ada lembaga dakwah yang mendapat sumbangan dana, jangan langsung diterima. Tetapi kenali dulu. Ini perlu kerjsama BNPT, BIN dan Densus 88 Polri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengungkapkan pendanaan kelompok teroris ang berafiliasi dengan jaringan  teroris Negara Islam Irak dan Suriah ISIS terus meningkat sejak tahun 2014.

Baca juga: BNPT Sebut Ada Rektor yang Terindikasi ISIS

"Meningkatnya jumlah penanganan perkara sejak 2014 menunjukkan ISIS masih menjadi ancaman di Indonesia," kata Suhardi

Menurut Suhardi, kelompok teroris pada dasarnya membutuhkan dana untuk menjalankan aksi teror baik yang sifatnya individu maupun organisasi. Dana-dana itu dikumpulkan untuk pembelian senjata dan alat peledak serta mobilitas anggota kelompok teror.

Tak hanya itu, kata Suhardi, dana itu juga digunakan untuk membiayai perjalanan dan memfasilitasi foreign terrorist fighter  (FTF), pelatihan terorisme dan membangun jaringan antarkelompok teroris.

Baca juga: Ratusan Remaja Tertarik Gabung ISIS, Mengapa?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, BNPT bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berupaya memutus rantai pendanaan terorisme, khususnya yang terafiliasi dengan ISIS.

Suhardi  mengatakan pergerakan kelompok ISIS luar biasa. ISIS mempunyai daerah teritorial yang membutuhkan dana besar. Karena itu BNPT dan PPATK berfokus memutus mata rantai pendanaan . “Buku putih ini untuk memutus mata rantai pendanaan terorisme domestik dengan global yang terafiliasi ISIS," kata Suhardi.

Baca juga:Tan gkal Penyusupan Paham Radikal, BNPT Pantau Masjid Kampus

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meluncurkan buku putih tentang pendanaan jaringan terorisme di dalam negeri yang terafiliasi dengan ISIS. Buku ini bakal dijadikan sebagai pedoman bagi lembaga pemerintah untuk menanggulangi aksi teror di Indonesia.    

Suhardi Alius mengatakan dana yang berhasil dikumpulkan kelompok teror di Indonesia banyak digunakan untuk membeli senjata dan alat peledak. “Dan juga untuk membangun jaringan,” kata Suhardi.

Baca juga: Cegah Kombatan ISIS, WNI dari Suriah Wajib Ikut Deradikalisasi

Suhardi mengatakan buku putih ini memang secara khusus memetakan pendanaan jaringan teroris yang terafiliasi dengan  kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin yang hadir dalam peluncuran buku mengatakan buku tersebut berguna untuk memahami  konflik yang terjadi Suriah dan Irak dan dampaknya secara global.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

5 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

15 jam lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

Data PPATK menunjukkan sekitar 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online. Berikut modus, kategori, dan jerat pasal hukum di KUHP dan UU ITE.


BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

5 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

18 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

19 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Kepala BNPT Imbau Optimalkan Kewaspadaan dan Pencegahan Terorisme Jelang Lebaran

20 hari lalu

Kepala BNPT Imbau Optimalkan Kewaspadaan dan Pencegahan Terorisme Jelang Lebaran

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mohammed Rycko Amelza Dahniel, mengimbau kepada seluruh jajaran BNPT untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap segala bentuk radikalisme dan terorisme menjelang Lebaran.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

27 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

28 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

29 hari lalu

BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus berupaya mencerdaskan masyarakat untuk menyaring dan menyikapi konten bermuatan radikalisme di dunia maya.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

30 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki