TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengelola pendidikan kesetaraan atau kejar paket mempertanyakan keputusan pemerintah mengundurkan jadwal ujian kesetaraan. "Siswa sudah siap ujian, kalau diundur bisa membuat siswa jenuh belajar," kata Kepala SMA Karanganindra, Solo, Wasita kepada Tempo hari ini. Menurut Wasita, dalam setahun ada dua kali ujian kesetaraan pada Mei-Juni dan November khusus untuk siswa peserta pendidikan kesetaraan yang tidak lulus pada ujian sebelumnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah mengundurkan jadwal ujian Kesetaraan yang sebelumnya dijadwalkan 28-31 Mei 2007 untuk paket C (tingkat SMA) diundur 19-22 Juni 2007. Sedangkan ujian kesetaraan A (tingkat SD) dan paket B (tingkat SMP) yang sebelumnya 4-6 Juni, diundur sampai tanggal 26-28 Juni. Direktur Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional Ella Yulaelawati menyatakan pengunduran jadwal itu untuk mengantisipasi siswa sekolah formal yang tidak lulus ujian nasional. Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Bambang Eko Sarwono menilai alasan itu tidak tepat. Karena jarak antara pengumuman hasil ujian dengan pelaksanaan ujian kesetaraan hanya beberapa hari sehingga siswa yang gagal sulit untuk bisa mengikuti ujian kesetaraan. “Akan lebih baik kalau pengunduran jadwal ujian kesetaraan lebih lama agar siswa yang gagal memiliki cukup waktu untuk menyiapkan ujian,” kata Bambang. Imron Rosyid