TEMPO Interaktif, Sukoharjo: Para petani di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kesulitan mendapatkan benih padi varietas unggul menyusul belum teralisasinya bantuan benih dari Menteri Pertanian. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Sukoharjo, Linggarno mengatakan, pada musim tanam kedua tahun ini petani di daerahnya terpaksa menggunakan benih padi seadanya. “Harapan mendapatkan bantuan benih ternyata meleset. Petani terpaksa menggunakan benih seadanya daripada tidak menanam sama sekali,” kata Linggarno di Sukoharjo pada Senin (30/4).Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menunda pencairan bantuan benih padi varietas unggul senilai Rp 4,7 miliar. Menurut Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Sri Sutarmi, pengadaan bantuan benih itu dilakukan untuk kebutuhan musim tanam ketiga bulan September karena untuk masa tanam kedua, petani sudah selesai melakukan penanaman.Menurut Sutarni, seharusnya musim tanam ini bantuan sudah disalurkan. Tapi, karena petunjuk Menteri Pertanian bertentangan dengan Keppres tentang pengadaan barang, pihaknya tidak berani melakukan pengadaan benih. Pemerintah pusat memang sudah menerbitkan surat edaran bersama sejumlah menteri, "tetapi belum bisa dilaksanakan karena belum ada petunjuknya," katanya dia. Berdasarkan surat edaran bersama sejumlah menteri, pengadaan benih padi bagi petani yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi, bisa dilakukan dengan penunjukkan langsung. Namun, surat edaran itu baru dikeluarkan ketika petani sudah memasuki masa tanam.Sutarni mengatakan meski bantuan belum direalisasikan, namun petani di daerahnya mampu pengadaan benih secara mandiri. Hal itu terlihat dari terjadinya peningkatan produksi padi di Sukoharjo sebanyak 0,5 ton dari 66,42 ton pada tahun 2006 lalu menjadi 66,92 ton pada 2007. Imron Rosyid
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
18 hari lalu
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.