Amien Rais Kecewa Hasil Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura
Reporter
Editor
Sabtu, 28 April 2007 14:56 WIB
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Mantan Ketua MPR RI, Prof Dr Amien Rais mengaku kecewa dengan ditandatanganinya perjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura. Pasalnya, perjanjian ekstradisi tersebut dikaitkan dengan perjanjian pertahanan kedua negara. Salah satu poin yang membuat Amien kecewa adalah soal diperbolehkannya Singapura mengajak pihak ketiga untuk latihan perang di Indonesia."Perjanjian ekstradisi dengan masalah pertahanan jelas tidak macth. Bisa diibaratkan buah apel dan buah durian yang dijadikan satu dalam wadah perjanjian. Itu yang membuat saya tidak paham kenapa masalah ekstradisi dihubungkan dengan pertahanan," kata Amien Rais menjawab pertanyaan wartawan usai menjadi pembicara dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (29/4).Menurut Amien, mestinya draf rancangan perjanjian Indonesia-Singapura dicermati secara serius termasuk siapa yang membuat draf tersebut. Apalagi jika yang menyusun draf adalah Singapura. "Pemerintah Indonesia tidak langsung asal menerima meski dijanjikan para koruptor yang lari ke Singapura bisa dikembalikan ke Indonesia," kata dia.Menurut Amien, akan muncul persoalan ketika draf tersebut terdapat celah yang bisa dimafaatkan oleh Singapura. Misalnya, kata dia, Singapura akan mengajak pihak ketiga seperti Israel atau Amerika untuk melakukan latihan perang di Indonesia."Memang Indonesia bisa latihan perang di Singapura. Tapi itu tentu tidak adil karena luas Singapura hanya seperseratus Indonesia. Kalau kita akan latihan perang di sana, di mana tempatnya. Tapi Singapura, mereka bisa di banyak tempat," kata Amien. (syaiful amin)