TEMPO Interaktif, Jakarta:Majelis Hakim Kengadilan Negeri Manado memvonis bebas murni PT Minahasa Raya berikut presiden direktur perusahaan itu, Richard B. Ness dari tuntutan pencemaran lingkungan.Dengan demikian, baik PT Minahasa Raya sebagai korporasi maupun Richard B. Ness selaku penangung jawab perusahaan tidak terbukti telah mencemari lingkungan di Teluk Buyat sebagaimana yang dituduhkan."Yang saya putuskan bukan menyangkut masyarakat yang pindah dari Buyat ke Duminanga, tapi masalah pencemaran lingkungan yang didakwakan jaksa," ujar Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manado, Ridwan Damanik susai persidangan, Selasa (24/4).Menurut Ridwan, kalau ada yang bilang bahwa putusan yang diambil tidak adil, dia minta disebutkan di mana letak ketidakadilan pengadilan. "Semua yang menyangkut Amdal para saksi menyatakan sudah beres," katanya.Sidang putusan perkara pencemaran lingkungan oleh perusahaan pertambangan ini diwarnai unjuk rasa. Para pengunjuk rasa datang dari dua kelompok yakni para pendukung PT Newmont dan dari warga Buyat yang pindah di Duminanga.Para pendemo ini terdiri dari berbagai organisasi di Sulawesi Utara itu juga didukung oleh kolasi rakyat setempat. Mereka menyatakan keberadaan perusahaan tambang emas di Sulawesi Utara tersebut tidak menguntungkan rakyat."Kasus pencemaran PT Newmont memberikan gambaran bahwa pertambangan yang dikelola perusahaan kelas dunia ternyata tidak lebih dari sekadar mengeruk keuntungan sematan dan meninggalkan bencana kesehatan bagi masyarakat Buyat," kata seorang pendemo.Verrianto Madjowa