TEMPO Interaktif, Rangkasbitung: Sejumlah warga yang lahannya akan terkena proyek Waduk Karian di Desa Maja, Sajira, Lebak, Banten mengaku resah. Mereka kerap didatangi calo tanah dan meminta agar tanah mereka dijual.Mereka makin resah karena belum mendapatkan sosialisasi rencana pembangunan waduk tersebut. Akibatnya calo tanah yang beroperasi menawar tanah dengan harga antara Rp 1.000-50.000 per meterpersegi. "Banyak warga yang bingung," kata Adi Suhandi, warga Desa Maja di Rangkasbitung pada Kamis (12/4).Saat ditemui Tempo, dia mengaku baru saja menerima empat orang calo yang memaksa Adi Suhandi menjual tanahnya. Warga tetap menolak rayuan calon karena masih menunggu sosialisasi harga lahan. "Makanya kami tidak berani melepas tanah kepada calo," katanya. Iman Nurfikri, warga desa lainnya meminta Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Lebak menertibkan para calo tersebut. Mereka juga meminta pemerintah segera mensosialisasikan pembangunan Waduk Karian, terutama yang berkaitan langsung dengan penduduk.Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya yang ditemui Tempo secara terpisah meminta warganya tidak terpengaruh tawaran harga yang diberikan para calo. "Warga jangan takut melaporkan ulah calo itu kepada aparat desa jika mereka memaksa," katanya.Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 3.440 keluarga di 11 desa di Kabupaten Lebak akan direlokasi. Desa itu akan dikonsongkan untuk membangunan Waduk Karian yang akan dilaksanan akhir 2007 ini. Faidil Akbar