Polisi Telusuri Jaringan Pemasok Bahan Sabu Cair

Reporter

Editor

Senin, 9 April 2007 18:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi sedang menelusuri jaringan pengirim pun sedang ditelusuri. Kedua nama yang kini disimpan, L dan Y, sedang diburu untuk diketahui jaringannya. "Kami mau tahu masuk jaringan mana mereka," kata Direktur Narkoba Mabes Polri Brigadir Jenderal Indradi Tanos, ketika dihubungi, Senin (9/4). Dalam database Badan itu, nama yang disimpan ini masih belum dikenal.Pihaknya, kata dia, perlu mengetahui apakah mereka masuk jaringan Asia Pasifik seperti India, Korea, China dan Thailand. Saat ini, kata dia, belum ada sindikat yang ditengarai.Karena itu, data yang dimiliki Indonesia sedang dicocokan dengan data interpol, dari berbagai negara, seperti India, Asutralia, Amerika Serikat, Cina, dan Taiwan.Indradi menuturkan baru ada tersangka bernama Lukas yang diperiksa Badan Narkotika. Dia merupakan penghubung yang menerima barang tersebut atas nama PT Gita Mandiri Abadi. "Dia bertugas mencari perusahaan untuk izin impor," kata dia. Sementara, seorang lain, Rajesh yang berwarganegara India, kini ditahan oleh polisi India. Dialah yang memberikan barang itu dalam perjalanan dari Taiwan melewati India.Karung-karung berisi Nor Epedhrine itu diintai petugas Bea Cukai saat datang di pelabuhan pada 21 Februari lalu. Sebelumnya, Bea Cukai mendapat informasi dari intelijen India soal adanya barang selundupan itu. Pada saat yang sama, Badan Narkotika pun menerima informasi yang sama dengan Bea Cukai.Selain itu, polisi menelusuri kemungkinan adanya pabrik yang disiapkan membuat sabu cair. Modus yang sama juga dilakukan ketika bahan pembuat dan suku cadang besar mesin pembuat ekstasi masuk ke Indonesia. Pabrik itu pun ditemukan di Cikande, Serang, tahun lalu. Penelusuran itu bekerja sama dengan Direktorat Bea dan Cukai Departemen Keuangan.Indradi menceritakan, modus yang dilakukan para penyelundup mirip dengan jaringan Benny Sudrajat yang menyelipkan bahan pembuat sabu diantara karung-karung kedelai impor. Namun, belum ada indikasi jaringan ini adalah jaringan yang sama. yophiandi

Berita terkait

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

47 menit lalu

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

PDIP menilai pertemuan Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangkaian World Water Forum merupakan bentuk keteladanan

Baca Selengkapnya

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

1 jam lalu

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

Keluarga korban pesawat jatuh di BSD tidak menyetujui autopsi sehingga RS Polri melakukan Identifikasi primer melalui sidik jari.

Baca Selengkapnya

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

1 jam lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

1 jam lalu

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

Ahmad Syauqi, putra Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024 dalam penjaringan PKB

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

1 jam lalu

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

Menurut Jubir Kemenperin, adanya temuan ribuan kontainer atau peti kemas tertahan itu tidak mempengaruhi rantai pasok dalam negeri

Baca Selengkapnya

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

1 jam lalu

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

Singapura menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

1 jam lalu

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

Said Abdullah, mengakui, PDIP telah berkomunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

1 jam lalu

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

Pihak Kemenperin temukan perbedaan data yang cukup signifikan antara jumlah pertek dan persetujuan yang dikeluarkan oleh Kemendag

Baca Selengkapnya

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

2 jam lalu

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

Untuk penguatan BPR dan BPRS OJK membuka peluang bagi BPR dan BPRS untuk memperluas akses pemodalan lewat penawaran di pasar modal dan mendorong konsolidasi

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

2 jam lalu

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS

Baca Selengkapnya