TEMPO Interaktif, Bandung:Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) I Nyoman Sumaryadi mengungkapkan temuan dugaan tindakan kekerasan di balik kematian Cliff Muntu, 19 tahun, Praja tingkat II asal Manado, Sulawesi Utara. “Itu kasus perorangan, bukan kelompok formal atau sah dan dilakukan secara ilegal,” katanya, di Bandung, Rabu (4/4).Dia menjelaskan, indikasi kekerasan itu dilakukan mahasiswa tingkat III kepada mahasiswa tingkat II dalam kelompok Pataka. Mahasiswa itu melakukan kegiatan pada Senin pukul 22.30 dengan cara mengumpulkan mahasiswa juniornya di Barak DKI Atas.Nyoman tak menjelaskan kejadian di dalam barak tersebut yang dilakukan praja dan di luar sepengetahuan pengasuh serta pengurus IPDN. Yang pasti, katanya, Cliff pingsan sekitar 23.15, dan langsung dilarikan ke klinik kesehatan di kampus. Praja memaksa petugas klinik untuk meminjamkan ambulans di sana. Mereka bermaksud membawa Cliff ke rumah sakit.Menurut Nyoman, petugas klinik sempat menyarankan para praja agar melaporkan kejadian tersebut kepada pengurus IPDN sebelum membawa korban ke rumah sakit. Namun, katanya, mahasiswa tetap menginginkan mengangkut korban.Sejumlah praja sempat melaporkan kepergian mereka kepada petugas jaga di gerbang kampus. Dari petugas jaga itulah Nyoman mengaku tahu kejadian itu. Para pengasuh kemudian menyusul ke rumah sakit Al Islam Bandung tempat Cliff dirawat tepat tengah malam. Dokter saat itu telah mendapati Cliff meregang nyawa.Nyoman mengatakan tindakan kekerasan diduga dilakukan sepuluh praja tingkat tiga di Barak DKI Atas. Mereka mengumpulkan 28 praja juniornya, termasuk Cliff. Mereka yang dikumpulkan itu masuk dalam anggota Pataka. “Kegiatan ini berindikasi kekerasan,” kata Nyoman.Dalam apel pagi hari ini, Nyoman meminta seluruh mahasiswa tak terpengaruh informasi di luar kampus. Mereka diminta menunggu hasil otopsi, penyelidikan, dan penyidikan polisi. Bnyoman mengaku telah memberi keterangan kepada polisi tentang kejadian malam itu.Ahmad Fikri
Sekjen Kemendagri: Alumni IPDN Bagian Dari Perekat NKRI
27 Februari 2024
Sekjen Kemendagri: Alumni IPDN Bagian Dari Perekat NKRI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro, menerima audiensi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas bersama Sivitas Akademika IPDN, di Aula Zamhir Islamie, IPDN Kampus Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Hendi mendesain ulang sektor pariwisata di kota Semarang. Program pemulihan ekonomi diantaranya memfasilitasi terbentuknya pasar sehat di tiap kecamatan.