TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima Laskar Jihad Ahlusssunah Wal Jamaah, Ja’far Umar Thalib bukan ditangkap tapi diculik. Hal tersebut dikatakan Santoso Muslim Tamam, Ketua III Ahlussunah Wal Jamaah Cabang Surabaya ketika menjenguk Ja’far yang sedang ditahan di Mabes Polri, Minggu (5/5) siang. Menurut Muslim yang datang bersama tiga temannya itu, dirinya mendampingi Ja’far ketika ditangkap di Surabaya. "Itu bukan penangkapan karena tidak melalui prosedur resmi seperti tidak adanya surat penangkapan dan dokumen resmi lainnya. Tahu-tahu ditangkap!" kata pria berjenggot yang datang sekitar pukul 12.00 WIB dengan menggunakan mobil kijang warna hitam berplat nomor B173 CV itu. Bersama salah seorang temannya, Muslim turun dari mobil dan meminta izin ke petugas di pos jaga untuk membesuk Ja’far dan mengantar pakaian. Akan tetapi, mereka tidak diperbolehkan masuk karena belum masuk jam besuk. "Kami tidak boleh masuk karena menurut anggota, atasannya belum memperbolehkan," katanya kepada para wartawan. Menurut Muslim yang datang ke Jakarta karena ada urusan lain ini, maksud kedatangannya adalah membesuk panglima dan mengantar beberapa pesanan Ja’far. Ketika ditanya bagaimana Ja’far meminta pesanannya, dia tidak mau menerangkan lebih lanjut. "Kami ingin besuk dan mengantar kitab suci, pakaian dan beberapa kebutuhan sehari-hari panglima," jawabnya. Muslim kemudian meninggalkan Mabes Polri untuk salat Lohor. Setengah jam kemudian sekitar pukul 12.30 WIB, Muslim beserta tiga temannya datang lagi ke Mabes untuk malakukan konfirmasi soal jam besuk tersebut. Ternyata dijawab AKP Made M, komandan jaga polisi, "Hari ini bukan hari besuk jadi tidak ada jam besuk." Maka, sempat terjadi ketegangan antara polisi dan para pembesuk. Pembesuk bersikeras bahwa alasan penolakan polisi pertama karena bukan jam besuk. "Sekarang Anda bilang bukan hari besuk," kata Muslim. Akan tetapi polisi itu tetap ngotot dan mengatakan, "Ini perintah atasan!" Akhirnya, Muslim diijinkan masuk dan sempat bertemu Ja'far selama dua menit."Tidak ada pembicaraan penting. Kami hanya disuruh sabar menunggu," katanya sambil berjalan menuju mobil, sesaat setelah bertemu Ja'far. Muslim hanya mengatakan, Ja'far dalam keadaan sehat dan diperlakukan baik. Setelah itu, dia bergegas menuju mobil dan meninggalkan Mabes Polri. Setelah kejadian tersebut, tampak pintu gerbang Mabes Polri di Jalan Trunojoyo ditutup rapat dan dijaga ketat. (D.A Candraningrum-Tempo News Room)
Berita terkait
Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa
2 menit lalu
Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa
Pelatih legendaris Cesar Luis Menotti yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978 meninggal dunia. Lionel Messi ucapkan duka cita.
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
12 menit lalu
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
18 menit lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.