PDI Perjuangan Tolak Amandemen Lagi Konstitusi

Reporter

Editor

Sabtu, 17 Februari 2007 18:15 WIB

TEMPO Interaktif, Sukoharjo:Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyatakan penolakannya terhadap usulan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengamandemen konstitusi yang kelima kalinya. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan persoalan bangsa saat ini adalah masalah kepemimpinan, bukan konstitusi. "Saya geleng-geleng kepala (terhadap usulan amandemen kelima), maunya seperti apa? Berjalan lima tahun saja belum kok mau berubah lagi," kata Megawati melalui pidato politiknya dalam rapat akbar hari ulang tahun PDI Perjuangan se-Jawa Tengah di Sukoharjo, Sabtu (17/2).Menurut mantan presiden ini, sekarang yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memiliki ketegasan dan pandangan ke depan. Kegagalan yang dialami pemimpin saat ini, katanya, dikarenakan pemimpin itu gagal menunjukkan rasa kebangsaan dan nasionalismenya. "UUD 1945 yang dibuat pada masa penjajahan Jepang itu sesungguhnya untuk mengokohkan dasar dan bentuk negara kita, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia," ia menegaskan. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung yang menyertai Mega menjelaskan sikap partainya yang menolak dilakukannya perubahan konstitusi tersebut dilandasi pada kenyataan bahwa amandemen UUD 1945 tidak memiliki korelasi terhadap problem yang dihadapi rakyat. Pramono menengarai adanya manuver elite politik dalam usulan amandemen kelima itu. "Beri kesempatan dulu, UUD 1945 sudah diubah 4 kali. Belum teruji kok sudah mau diamandemen lagi. Amerika saja membutuhkan waktu 200 tahun untuk mengubah konstitusinya," ujarnya. Menurut Pramono, masalah DPD yang saat ini posisinya belum jelas bukanlah alasan yang kuat untuk meminta amandemen terhadap konstitusi. Pramono mengatakan kinerja DPD tetap bisa menjadi lebih baik dengan konstitusi seperti sekarang ini. "Kalau DPD minta perluasan kewenangan, bisa tumpang tindih dengan DPR. PDI Perjuangan menolak amandemen tetapi juga tidak setuju dengan kembali ke UUD sebelum amandemen," katanya. Imron Rosyid

Berita terkait

Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

6 Februari 2023

Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

Ketua Umum Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, kritisi wacana penghapusan jabatan Gubernur, menurutnya wacana itu harus menimbang dua hal, yakni urgensinya dan fungsionalnya

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden

22 Oktober 2022

Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden

Perwakilan masyarakat sipil Sri Lanka menilai amendemen hanya mengutak-atik kekuasaan presiden dan tidak menerapkan perubahan signifikan.

Baca Selengkapnya

Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

17 Agustus 2022

Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

Konstitusi baru Tunisia memberi presiden kekuasaan jauh lebih besar, sementara oposisi menilai referendum tidak sah.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi

22 Mei 2022

Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tetap menilai konsitusi perlu diamandemen untuk menjawab tantangan zaman.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen

15 April 2022

Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen

BP MPR menyepakati untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara melalui undang-undang, bukan amandemen UUD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara

28 Oktober 2021

Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara

Konstitusi harus dipahami sebagai ikhtiar dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan.

Baca Selengkapnya

Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945

15 September 2021

Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945

Dari segi asas-asas bernegara, Rocky Gerung memandang sudah terjadi cacat logika karena MPR sibuk sendiri membuat proposal amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya

Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode

15 September 2021

Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode

Zainal mengungkapkan ada sejumlah kemungkinan dari adanya amandemen UUD 1945. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi

14 September 2021

Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi

Rencana MPR RI melakukan amandemen terbatas hanya untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), bukan yang lain.

Baca Selengkapnya

Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi

30 Agustus 2021

Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi

Indonesia pernah mempunyai dua UUD yang berbeda dengan UUD 1945 yang diberlakukan sehari setelah proklamasi kemerdekaan.

Baca Selengkapnya