TEMPO Interaktif, Palembang:Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Teddy Mulwadi, meminta pihak Kepolisian mengawal dan terlibat dalam operasi pasar murah (OPM) beras di beberapa titik di Kota Palembang.Langkah itu untuk pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tidak terkendalinya antrean dan penjarahan oleh warga.“Sebetulnya SK dari Gubernur sudah jelas soal keterlibatan berbagai instansi dalam operasi pasar ini, seperti Disperindag, Bulog, Tanaman Pangan dan Kepolisian. Jadi kita minta polisi untuk mengawal beberapa titik yang ramai saat operasi pasar beras,” kata Teddy hari ini.Menurut Teddy, kalapnya masyarakat membuktikan kalau beras sudah tidak ada lagi di masyarakat, sehingga mereka membutuhkan beras.Kemarin, operasi pasar beras di Palembang berlangsung kacau. Warga di rumah susun terpaksa mengejar truk karena tidak percaya beras habis. Sementara di Tangga Tangkat beras dijarah orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara melubangi karung-karung beras dan menadah dengan kantong plastik, sementara petugas sibuk melayani warga yang membeli.Teddy mengakui pihaknya mengurangi pasokan beras, dari 400 ton menjadi 200 ton. Alasannya, stok beras di gudang Bulog sudah makin menipis, terutama untuk kebutuhan raskin hanya sebanyak 11.955 ton. Stok itu diprediksi hanya bisa bertahan dua bulan saja.ARIF ARDIANSYAH