OTT Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, PDIP Tunggu Keterangan dari KPK  

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 19:51 WIB

Eddy Rumpoko. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Kediri - Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Jawa Timur masih menunggu kepastian terkait dengan penangkapan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Eddy dalam operasi tangkap tangan (OTT), Sabtu, 16 September 2017.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Soni T. Danaparamita mengatakan hingga kini ia masih mencari kepastian kabar penangkapan Eddy Rumpoko oleh penyidik KPK. "Kita tunggu dulu penjelasan dari KPK agar duduk persoalannya jelas," kata Soni kepada Tempo, Sabtu, 16 September.

Baca: Ditangkap KPK, Wali Kota Batu Diperiksa di Polda Jatim

Jika penangkapan itu benar, Soni yakin penyidik KPK telah bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Karena itu, tak ada alasan bagi PDIP sebagai partai ideologis untuk menghalangi kinerja KPK dalam memerangi korupsi di Indonesia.

Mantan Sekjen Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini juga memastikan partainya tak akan memberikan pembelaan kepada kadernya yang terjerat tindak pidana korupsi. "Termasuk narkoba," kata dia menegaskan.

PDI Perjuangan juga akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada kadernya, demi menjaga ideologis partai yang menjaga NKRI dan melawan korupsi.

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dikabarkan terjaring OTT KPK pada Sabtu siang. Wali kota dari PDIP itu disebut tengah menerima suap atas pelaksanaan proyek miliaran rupiah.

Saat dikonfirmasi ke KPK, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan OTT Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. "Ya benar, terkait proyek," ujarnya, Sabtu, 16 September. Eddy dikabarkan tengah dalam perjalanan ke Jakarta bersama tim dari KPK untuk diperiksa lebih lanjut.

HARI TRI WASONO | FAJAR PEBRIANTO




KPK

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

1 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

2 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

2 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

3 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

6 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

11 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya