Lukas Enembe Akui Pertemuannya dengan Petinggi Polri dan BIN  

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 07:28 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Papua Lukas Enembe meninjau Gardu Induk Waena - Sentani berkapasitas 20 mega volt ampere di Kabupaten Sentani, Papua, 17 Oktober 2016. Aditya Budiman/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Pesan teks dan foto pertemuan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan viral melalui aplikasi perpesanan sejak Rabu lalu, 14 September 2017. Pesan teks menyatakan bahwa dalam pertemuan pada 5 September 2017 di Jalan Tirtayasa VII Jakarta Selatan itu Lukas diminta menandatangani 16 poin perjanjian yang disodorkan Budi Gunawan.

Poin-pon perjanjian berisi di antaranya janji bersetia kepada NKRI, Pancasila, kebhinnekaan sebagai sikap berbangsa dan bernegara. Namun, Lukas mempertanyakan poin terakhir, yakni janji memenangkan Jokowi dan PDIP pada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019. Gubernur Lukas mempertanyakan hal itu karena dianggap tidak wajar. Lukas adalah Ketua Partai Demokrat Papua.

Baca:Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi ...

Pesan teks yang beredar tertulis bahwa Budi Gunawan 'atas petunjuk Presiden' meminta Lukas berpasangan dengan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dalam pemilihan umum kepala daerah 2018. Lukas terpaksa menandatangani kertas dalam map yang disodorkan Budi Gunawan.

Sekitar 25 menit kemudian Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakapolri Komisaris Jenderal Syafrudin, bergabung dengan mereka. 15 belas menit berikutnya, bergabung pula Paulus Waterpauw. Turut hadir dalam pertemuan itu Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Ari Dono Sukmanto, Wakil Kepala Bareskrim Brigadir Jenderal Antam Novambar.

Baca juga:
Bantuan Indonesia untuk Rohingya Tiba di Bangladesh
Menkes Minta BNN Segera Telusuri Kandungan PCC

Sebelumnya, Lukas dipanggil Mabes Polri sehubungan dengan dugaan korupsi anggaran Propinsi Pemerintah Papua 2013-2016 pada Senin, 4 September 2017.

Lukas mengakui ada pertemuan itu melalui rilis yang juga viral dalam perpesanan. Namun, ia membantah pertemuan itu bertujuan khusus memasangkan Lukas dengan Paulus. “Pertemuan tersebut semata-mata agar persatuan dan kesatuan bisa terjadi di Papua.” Ia menyampaikannya melalui rilis, Jumat, 15 September 2017.

Lukas memastikan pertemuan dengan Tito, Budi, dan lainnya itu bukan membahas rencana pencalonannya pada pemilihan gubernur Papua. “Banyak hal yang dilaporkan dan minta petunjuk dari Kepala BIN.” Lukas membantah dalam rilisnya. Di antaranya mengenai kejadian pasca pilkada serentak 2017. Beberapa wilayah Papua menggelar pemilihan kepala daerah.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | ENDRI KURNIAWATI

Berita terkait

Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal

26 Desember 2023

Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal

Mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe meninggal dunia hari ini, Selasa 26 Desember 2023. Lukas meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Lukas meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Lukas mempunyai beberapa riwayat penyakit, salah satunya gagal ginjal kronis.

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe Minta Dirawat di Luar Negeri, KPK: Harus Dirujuk RSCM atau RSPAD

8 Desember 2022

Lukas Enembe Minta Dirawat di Luar Negeri, KPK: Harus Dirujuk RSCM atau RSPAD

Lukas Enembe terjerat kasus suap pemberian izin sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Papua.

Baca Selengkapnya

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

23 November 2022

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

23 Agustus 2022

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

9 Agustus 2022

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

26 Maret 2022

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

26 Maret 2022

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

16 Juni 2020

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

Jangan korupsi dana bantuan sosial, Kapolri Jenderal Idham Azis bakal menindak tegas.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

13 Oktober 2018

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

Ketua Dewan Pers akan mengundang wartawan yang tergabung dalam Indonesialeaks yang mengungkap kasus dugaan suap untuk petinggi Polri.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya