Para Mantan Pengikut ISIS Dikembalikan ke Masyarakat

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 15:26 WIB

Seorang tentara Syiah Irak berjalan didepan tembak yang dicat bergambarkan bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah menguasai wilayah Saadiya di provinsi Diyala, 24 November 2014. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melepas 15 orang mantan pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk kembali ke masyarakat. Sebelumnya, mereka telah menjalani pembinaan di Pusat Deradikalisasi BNPT di Sentul, Bogor.

"Ini adalah momentum nyata bahwa instansi yang ada, yang terkait dalam penanggulangan terorisme bersama-sama untuk saling membantu mereka agar dapat kembali diterima di lingkungan masyarakat,” kata Kepala Subdirektorat Bina Dalam Lapas Khusus BNPT Kolonel Marinir Andy Prasetyo dalam keterangannya, Kamis, 14 September 2017.

Baca : Penyesalan Para WNI Mantan Simpatisan ISIS

Menurut dia, para deportan ISIS ini mendapatkan bimbingan antara lain tentang wawasan kebangsaannya, agama dan juga psikologinya. Selama berada di Pusat Deradikalisasi pun mereka mencurahkan kesaksian bagaimana keadaan mereka selama berada di Suriah.

Andy mengungkapkan para deportan ISIS itu menyatakan penyesalan atas keputusan mereka bergabung dengan ISIS. Janji yang diberikan oleh kelompok ISIS tidak sesuai dengan kenyataan. “Akhirnya timbul dari benak mereka bahwa bangsa saya lebih baik daripada di Suriah," ujarnya.

Baca : Kesaksian Mantan Pengikut ISIS : Mereka Itu Pembohong

Setelah dikembalikan ke masyarakat, Andy berharap aparat setempat di wilayah domisili para deportan bisa membantu mereka untuk kembali menyatu dengan masyarakat. BNPT telah memberikan data-data para deportan seperti data kesehatan, keadaan psikologi terakhir dan sebagainya. “Kami berharap para stakeholder yang ada di daerah ini bisa membantu hak-hak para deportan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kewaspadaan Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri Primus Wowo menyatakan pihaknya siap membantu para deportan ini untuk berkumpul lagi dengan masyarakat. “Tidak usah segan-segan atau galau. Jadi kita sama-sama berkumpul dengan warga yang lain. Nanti pak Lurah dan pak Camat sama-sama membantu sehingga tidak ada lagi kekhawatiran atau ketakutan. Kita semua akan mengayomi,” kata dia.

Pada 12 Agustus 2017 lalu, sebanyak 18 orang deportan WNI eks simpatisan ISIS ini tiba di Indonesia setelah dijemput oleh BNPT dan Kementerian Luar Negeri di kota Erbil, Irak. Setibanya di Tanah Air, mereka langsung dibawa ke Sentul untuk pembinaan. Selama satu bulan dalam pembinaan di Pusat Deradikalisasi, sebanyak 15 dari 18 orang deportan itu bisa dilepas untuk dapat kembali ke masyarakat pada Rabu, 13 September 2017.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

17 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

20 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya