Meski Setya Tersangka, KPK Akan Tetap Bekerja Sama dengan Golkar  

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 13:12 WIB

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melakukan aksi unjuk rasa membawa poster bergambar Ketua DPR Setya Novanto, di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 14 September 2017. Dalam aksi damai ini mereka mendesak KPK untuk segera menahan Setya Novanto setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus megaproyek KTP-el. TEMPOImam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menawarkan kerja sama dengan Partai Golongan Karya. Pimpinan KPK akan menghadiri pertemuan dengan Partai Golkar pada Senin, 18 September 2017. Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menyebutkan kasus yang korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP yang menjerat Ketua Umum Golkar Setya Novanto tidak menghalangi pertemuan itu.

"Kami menawarkan kerja sama saja, terlepas dari kasus yang ada," kata Pahala menjelang pertemuan dengan pimpinan Partai Persatuan Pembangunan di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat, 15 September 2017. Menurut dia, tidak ada persiapan oleh KPK terkait dengan pertemuan itu.

Baca:
KPK Ingatkan Demokrat: 32 Pesakitan Itu Aktor Politik
KPK: Pemeriksaan Setya Novanto Tak Terpengaruh Surat...

Hari ini, KPK menemui pimpinan PPP setelah bertemu dengan pimpinan partai lain sejak 31 Agustus 2017. KPK juga akan menemui pimpinan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Di kantor PPP, utusan KPK disambut Ketua DPP PPP Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Qoyum Abdul Jabar dan Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani.

KPK sebelumnya telah menetapkan Setya sebagai tersangka korupsi e-KTP pada 17 Juli 2017. KPK belum berhasil memeriksa Setya. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu mangkir dari pemeriksaan pada Senin lalu dengan alasan sakit gula. Surat keterangan sakitnya diberikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Namun Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, sehari sebelum jadwal pemeriksaan, Setya baik-baik saja, bahkan sempat menghadiri beberapa acara.

Baca juga:
ICW: Ada Penggelembungan Tagihan Rumah Sakit ke BPJS
Eggi Sudjana: Saya Raja Demo Enggak Perlu Pakai...

Pahala belum bisa memastikan siapa saja perwakilan dari KPK yang akan ikut hadir dalam pertemuan dengan Partai Golkar. "Kalau ketua umumnya yang terima (Setya Novanto), ya kami bawa komisioner. Kalau enggak, ya saya saja," ujarnya.

Menurut dia, pertemuan antara KPK dan Partai Golkar tidak akan berbeda dengan pertemuan dengan pimpinan partai politik lain. KPK mengharapkan partai politik berintegritas agar indeks persepsi korupsi (IPK) juga naik. "Kualitas partai politik itu mempengaruhi IPK," ucapnya.

FAJAR PEBRIANTO




Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

9 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

9 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

11 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

11 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

12 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

15 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

18 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

20 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya