Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

Reporter

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 9 September 2017 01:22 WIB

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid saat memberi sambutan dalam acara Deklarasi Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di Menteng, Jakarta, (24/07). Gerakan ini merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan reformasi birokrasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, mengatakan Myanmar sebaiknya tidak bertindak represif dalam menangani konflik Rohingya. Yenny berpendapat, Myanmar seharusnya mengedepankan dialog ketimbang pendekatan keamanan yang kaku.



"Sebab pendekatan represif tidak akan membuahkan hasil," kata Yenny dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 8 September 2017.



Baca: Jawaban Jokowi Soal Langkah Indonesia untuk Rohingya


Advertising
Advertising


Menurut Yenny, Myanmar dapat belajar dari Indonesia dalam menyelesaikan konflik antara tentara pemerintah dan masyarakat. Yenny mencontohkan beberapa konflik yang pernah dialami Indonesia, seperti dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Poso.


Yenny tak menampik bahwa sejumlah konflik tersebut pernah ditangani secara represif yang justru memperburuk keadaan. Konflik mereda ketika pada awal reformasi pemerintah mengubah pendekatan yang digunakan menjadi lebih dialogis.


Infografis: Perjalanan Konflik Rohingnya


"Setelah kita mengedepankan dialog, kita mendapatkan solusi damai yang lebih substantif sehingga konflik bersenjata pun bisa dicegah," kata Yenny.



Yenny mengungkapkan, konflik sosial semacam ini merupakan fenomena transisi demokrasi bagi suatu negara. Indonesia, menurut Yenny, beruntung sebab telah melewati fase tersebut selama hampir dua dekade.



Baca juga: Kekerasan Terhadap Rohingya Sudah Diramalkan Sejak 1940



Dalam siaran pers tersebut disebutkan, Yenny menyambangi kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia guna menyampaikan masukan kepada pemerintah Myanmar mengenai kemelut Rohingya. Yenny tiba pukul 14.30 WIB dan diterima oleh Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Ei Ei Khin Aye dan Wakil Dubes Kyaw Soe Thein.



BUDIARTI UTAMI PUTRI





Berita terkait

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.

Baca Selengkapnya

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

1 Juli 2019

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

Sebanyak 90 pemuda inovator Ethiopia mempresentasikan gagasan dan pemikiran mereka di KBRI Addis Ababa untuk mengatasi berbagai persoalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

23 Juni 2019

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille mengelar bazaar kuliner, produk kerajinan, dan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis.

Baca Selengkapnya

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

1 Juni 2019

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

28 Mei 2019

500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

Satuan Kerja Perhubungan KBRI Kuala Lumpur memprediksi 500 WNI mudik via Pelabuhan Muar, Negeri Johor, Malaysia, tiap hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

7 Mei 2019

Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

Warga Muslim Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia menyambut bulan suci Ramadan dengan salat tarawih di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, 5 Mei 2019.

Baca Selengkapnya

WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

15 April 2019

WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

Sebanyak 150 WNI di Ethiopia memberikan suaranya pada pemilu 2019, termasuk Savitri Ari Ernaningtya, WNI terlama tinggal di Ethiopia.

Baca Selengkapnya