Yohana Yambise Dukung Deklarasi Perempuan Pekerja Transportasi

Reporter

Jumat, 8 September 2017 03:31 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise mendukung sejumlah rekomendasi yang dihasilkan komunitas perempuan pekerja transportasi Indonesia. Dia mendengarkan berbagai persoalan kaum pekerja sektor transportasi dalam sebuah seminar di atas Kapal Umsini yang berlayar dari Jakarta ke Surabaya pada 6-7 September 2017.

Seminar yang pertama kalinya diadakan di atas kapal dan melibatkan mitra pekerja perempuan itu diinisiasi oleh Pemerhati Perempuan Pelaut Indonesia atau ILS (Indonesian Lady Seafarers).

“Keterlibatan pekerja perempuan di sektor transportasi baru tercatat pertama kali ketika beberapa bulan yang lalu mereka mengunjungi kantor kami. Dari situ saya menyadari, ternyata banyak perempuan-perempuan hebat di bidang transportasi yang belum banyak dikenal oleh publik,” ujar Yohana seperti dikutip dari siaran pers Humas Kementerian PPPA, Kamis, 7 September 2017.

Baca: Efek Persekusi pada Wanita? Simak Kata Menteri Yohana

Menurut Yohana kesempatan kaum perempuan untuk berkarir di sektor transportasi tak seluas yang dimiliki kaum adam, meskipun sudah tak ada halangan dari segi perundang-undangan. Namun, kata dia, dominasi kaum laki-laki masih terlihat. “Kenyataannya masih ada resistensi dari mereka.”

Yohana mengaku segera menindaklajuti hasil seminar itu dalam bentuk deklarasi yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Dia mendorong agar pengalaman dan persoalan yang dirasakan oleh kaum perempuan pekerja di berbagai sektor transportasi dapat ditularkan ke elemen masyarakat lainnya.

Nakhoda perempuan pertama Kapal Pelni Kapten Kartini yang juga hadir dalam seminar bertajuk ‘Kesetaraan dan Keadilan Pekerja Perempuan di Sektor Trasnportasi’ tersebut membenarkan bahwa masih banyak perusahaan pelayaran yang menolak perempuan.

Simak: Komentar Yohana Soal Penamparan Petugas Bandara Sam Ratulangi

“Saya memang tidak merasakan adanya diskriminasi. Namun, yang terjadi pada adik-adik perempuan pelaut di bawah angkatan kami sekarang, masih banyak perusahaan pelayaran yang tertutup, dalam artian tidak mau menerima kadet atau perwira perempuan,” kata lulusan Akademi Ilmu Pelayaran atau Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran itu.

Seminar nasional itu menghasilkan empat poin rekomendasi yang kemudian disampaikan sebagai deklarasi. Poin-poin itu ialah menolak segala bentuk diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap perempuan pekerja transportasi dan memperkuat lembaga yang sudah ada yang berfungsi untuk mengawasi serta menyelesaikan permasalahan diskriminasi dan kekerasan yang dialami oleh perempuan pekerja transportasi.

Lihat: Cerita Menteri Yohana Berbicara di Forum Perempuan Afganistan

Selain itu perlu adanya affirmative action (tindakan afirmasi) bagi perempuan pekerja transportasi di Indonesia serta mendorong dilaksanakannya sosialisasi tentang pentingnya kesadaran terhadap hak-hak perempuan pekerja trasportasi kepada perusahaan transportasi di Indonesia.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

58 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

58 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

8 Desember 2023

6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

Melakukan solo traveling untuk perempuan kini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini rekomendasi negara yang aman untuk solo traveling perempuan.

Baca Selengkapnya

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

25 November 2023

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

Kisah Juliana soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

11 Oktober 2023

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

7 Oktober 2023

Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada aktivis yang dipenjara, Narges Mohammadi, telah meningkatkan pengawasan terhadap hak-hak perempuan di Iran.

Baca Selengkapnya

Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

6 Oktober 2023

Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi, aktivis hak perempuan asal Iran yang kini masih dipenjara, memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2023.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

16 Juni 2023

7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

Kesetaraan gender adalah isu yang terus diperjuangkan di seluruh dunia. Film memiliki kekuatan untuk mengangkat isu-isu sosial ini. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif

2 Juni 2023

KPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif

KPU dan Komnas perempuan bertemu untuk bicarakan Pemilu 2024 yang ramah perempuan dan inklusif. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya