Pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid (kanan) dan Saelany Mahfudz (tengah) naik mobil jeep terbuka saat mendaftarkan diri ke KPU Kota Pekalongan, Jawa Tengah, 28 Juli 2015. ANTARA/Pradita Utama
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid meninggal pada Kamis 7 September 2017. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Sri Budi, membenarkan kabar tersebut. "Ya benar mas," kata Budi kepada Tempo.
Sehari sebelumnya, Alex baru saja melakukan perjalanan dinas ke Kota Makassar. Dia diduga kelelahan dan terjatuh di kamar rumahnya. Alex lalu dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 13.00 WIB. Alex memgembuskan nafas terakhirnya di RSUD Bedan Kota Pekalongan sekitar pukul 15.30 WIB.
Dokter Spesialis Penyakit dalam RSUD Bedan Pekalongan, Kukuh Subekti mengungkapkan, ada dua kemungkinan yang dialami Alex. Yakni karena terjadi sumbatan di jantung koroner. Kemungkinan kedua karena sumbatan pada pembuluh darah di otak.
"Kalau meninggal mendadak kemungkinannya dua itu," kata Kukuh yang turut terlibat dalam penanganan Alex ketika di rumah sakit.
Alex disebut-sebut meninggal karena kelelahan. Namun, menurut Kukuh, penyebab meninggalnya Alex bukan karena itu. "Dari penelitian, kelelahan bukanlah penyebab kematian," kata dia.
Ribuan pelayat mendatangi rumah duka. Menurut rencana, jenazah Alex akan dikebumikan besok sehabis Salat Jumat di Pesantren Djunaid, pesantren milik keluarga besar Alex. "Sebelumnya disalatkan di sana juga," kata Kepala Bagian Humas Setda Kota Pekalongan Arif Karyadi.