Gagal Bertemu, Jokowi Atur Ulang Jadwal Temui Novel Baswedan  

Reporter

Kamis, 7 September 2017 16:35 WIB

Istri penyidik KPK Novel Baswedan, Rina Emilda menunjukkan foto kondisi Novel Baswedan dan surat permintaan bertemu Presiden RI Joko Widodo, saat memberikan keterangan kepada awak media, di kediamannya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 28 Agustus 2017. Dalam kesempatan itu, selain menjelaskan kondisi suaminya Novel Baswedan pascaoperasi mata pertama berskala besar, Rina dan kuasa hukum juga mendesak Presiden Jokowi segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sahabat dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga Novel Baswedan tengah mengatur kembali jadwal pertemuan mereka. Sebab, pertemuan yang sebelumnya direncanakan sebelum Idul Adha gagal terlaksana.

"Kemarin, antara tanggal 30 atau 31 Agustus, Presiden mau menemui Emil (istri Novel). Tetapi, ternyata, Mbak Emil dan ibu Mas Novel sudah berangkat duluan ke Singapura dan gagal mendapatkan tiket balik," kata Dahnil saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 7 September 2017.

Baca: Jokowi Tak Berencana Temui Novel Baswedan Saat ke Singapura

Sebelumnya, istri Novel, Rina Imelda, telah mengirimkan surat ke Presiden berisi permintaan untuk bertemu. Keluarga Novel ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada kondisi Novel dan menyampaikan perkembangan terbaru dari perkara Novel.

Novel Baswedan adalah penyidik KPK yang menjadi korban penyerangan dengan air keras pada 11 April 2017. Serangan yang merusak penglihatannya itu diyakini Novel sebagai serangan terkait dengan penyidikan yang ia lakukan.

Baca: Saat Keluarga Novel Menagih Janji Jokowi

Mengenai jadwalnya, Dahnil mengaku belum menerima kabar apa pun perihal kapan Presiden Joko Widodo akan cukup lowong untuk ditemui keluarga Novel. Kepada awak media, ia berkata akan menemui Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk membahas jadwal pertemuan dalam waktu dekat. "Presiden Joko Widodo sudah bilang mau ditemui. Prinsipnya itu," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan pihaknya juga belum tahu perihal kapan Presiden Joko Widodo bisa menemui keluarga Novel. Namun menurut dia, Jokowi memang tak keberatan untuk bertemu dengan keluarga Novel. "Mungkin waktunya saja. Akan saya cek. Intinya, beliau mau melakukan dialog dan ketemu itu tidak jadi soal," katanya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

50 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

50 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

51 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

51 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

52 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya