Para Aktivis Mahasiswa Ini Mengenang Munir Melalui Sastra

Reporter

Rabu, 6 September 2017 21:51 WIB

Aktivis HAM Suciwati mengamati foto suaminya Almarhum Munir dalam pameran foto peringatan Hari Penghilangan Paksa Internasional yandg diselengarakan oleh KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Jakarta, Kamis (5/9). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Malang — Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam beberapa lembaga mengikuti acara orasi dan kesusastraan untuk mengenang dan menghayati perjuangan pejuang hak asasi manusia Munir Said Thalib yang wafat karena diracun pada 7 September 2004.

Acara tersebut dihelat di Lantai 3 Kafe Literasi Oase, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa malam, 5 September 2017. Acara bertajuk Sastra Purnama Edisi Munir itu dimulai pukul 20.00 dan berakhir pada pukul 23.00 WIB.

Selain dari Malang, peserta berasal Kota Batu, Pasuruan, Blitar, Surabaya, Probolinggo, Tulungagung, dan Jember. Peserta juga berasal dari beberapa perguruan tinggi di Malang, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Islam Malang.

Baca: 12 Tahun Pembunuhan Munir, Ini Beberapa Keanehannya

Menurut Al Muiz Liddinillah, salah seorang aktivis Gusdurian, penyelenggaraan acara Sastra Purnama digagas oleh komunitas Gubuk Tulis dan Sabda Perubahan, Malang. Sastra Purnama diagendakan untuk menjadi poros perkumpulan umat manusia dan mengembalikan peran sastra itu sendiri. Sengaja diadakan saat kemunculan bulan purnama supaya sajak-sajak yang dilantunkan bisa lebih bernyawa, bisa menggerakkan hati dan pikiran umat manusia.

“Sastra merupakan produk kebudayaan yang harus bisa menjawab tantangan kemanusiaan. Di edisi kedua ini kami ingin mengambil spirit atau merefleksikan perjuangan Munir bagi penegakkan nilai-nilai kemanusia atau HAM. Munir harus tetap dikenang untuk merefleksikan kondisi kehidupan kita yang makin kompleks,” kata Muiz.

Simak: Kasus Munir Masih Belum Jelas, Kontras: Kami Tunggu - Tempo.co

Dosen sekaligus pengamat sosial-politik dari Universitas Brawijaya, Haris El Mahdi, menyebut Munir sebagai seorang pejuang HAM yang juga mencintai seni sastra. Dari obrolan dengan Suciwati, kata Haris, dirinya mengetahui bahwa Munir memiliki sejumlah puisi yang, seingat Haris, bertema tentang perlawanan terhadap penindasan dan ketidadilan. Puisi Munir mengingatkan ungkapan oleh Presiden John F. Kennedy bahwa jika politik itu kotor, puisi akan membersihkannya; jika politik bengkok, sastra akan meluruskannya.

Puisi karya Munir beberapa kali dipublikasikan oleh Suciwati di akun Facebook. “Kalau Mbak Suci sudah pasang puisi Cak Munir di Facebook, itu tandanya Mbak Suci sedang kangen pada Cak Munir,” kata Haris.

Haris pernah mengusulkan kepada Suciwati dan beberapa sahabat Munir supaya menerbitkan puisi-puisi karya Munir maupun karya sastra yang mungkin pernah dibuat Munir supaya dimensi maupun sisi-sisi humanisme seorang Munir makin diketahui secara luas.

Lihat: Kesaksian Intel Belanda dalam Kematian Munir

“Munir juga hampir selalu membawa Mbak Suci di acara yang diikuti Mas Munir. Saya kira, kepribadian Munir sebagai suami dan ayah perlu juga dipublikasikan agar jadi teladan bagi kita semua,” kata Haris.

Acara Sastra Purnama Edisi Munir diisi pembacaan dan musikalisasi puisi, pembacaan cerita pendek, permainan musik oleh Petika Romantik dengan lagu-lagu Efek Rumah Kaca, testimoni tentang Munir, serta doa lintas-agama (Islam, Katolik, dan Buddha) untuk Munir.

ABDI PURMONO





Advertising
Advertising

Berita terkait

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

44 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

51 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?

Baca Selengkapnya

Kelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir

27 Desember 2023

Kelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir

Komnas HAM didesak menetapkan kasus pembunuhan Munir jadi pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya

KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

8 September 2023

KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

KASUM mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membuka dokumen laporan Tim Pencari Fakta atau TPF Munir.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini

12 Mei 2023

Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini

Komnas HAM mengatakan tim ad hoc penyelidikan kasus pelanggaran HAM berat Munir saat ini masih bekerja.

Baca Selengkapnya

Menunggu Berbuka Puasa di Alun-alun Malang

1 April 2023

Menunggu Berbuka Puasa di Alun-alun Malang

Alun-alun Merdeka Malang menjadi salah satu destinasi wisata sekaligus tempat warga menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Malang Raya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo

1 April 2023

Destinasi Wisata di Malang Raya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo

Malang Raya meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Ini destinasi unggulannya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo.

Baca Selengkapnya

Ledakan Merusak 3 Rumah dan Tewaskan 1 Orang di Malang, Ini Kata Polisi

12 Maret 2023

Ledakan Merusak 3 Rumah dan Tewaskan 1 Orang di Malang, Ini Kata Polisi

Satu orang tewas karena ledakan yang diduga berasal dari bahan baku pembuatan petasan di Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 11 Maret 2023.

Baca Selengkapnya