Prospektifnya Bisnis MICE
Rabu, 6 September 2017 20:40 WIB
INFO NASIONAL - Bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) kini menjelma jadi bisnis primadona baru di sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan prospek bisnis ini sangat bagus. Setidakny ada lima kota besar di Indonesia yang diandalkan untuk bisnis MICE. Kelima kota itu adalah Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.
Salah satu indikasi menjulangnya bisnis MICE adalah semakin banyaknya investor baik lokal maupun asing yang tertarik untuk menanamkan modal. Ini akan menjadi bisnis yang cerah karena juga didukung oleh maraknya pembangunan fasilitas pendukung MICE.Pembangunan fasilitas MICE yang didukung oleh investor semakin banyak dilakukan di seluruh wilayah tanah air di antaranya di Bali yakni Bali Nusa Dua Convention Center, sementara di Yogyakarta ada Hotel Tentrem Cenvention Center, Santika, dan beberapa yang lain.
Sedangkan di kota lain yakni Makassar juga sedang dikembangkan fasilitas MICE yang baru, seperti Horison sedang membangun convention center di Bandung. Di Jakarta, kawasan Alam Sutera dan di Bumi Serpong Damai (BSD) juga berdiri fasilitas MICE. Pemerintah telah menempatkan MICE sebagai produk unggulan pariwisata nasional sebagai daya tarik wisatawan mancanegara. Pelaku bisnis pariwisata, asosiasi pariwisata (ASITA, PHRI, INCCA, ASPERAPI) , perguruan tinggi, JCC, ICE BSD, JIExpo dan Pemerintah saling bahu membahu menggelar berbagai kegiatan MICE.
Lalu banyaknya event yang akan digelar di Indonesia tahun ini jadi bukti nyata. Sebagai gambaran di Jakarta Convention Center saja setiap tahun menggelar acara sampai 120 event. Tempat ini memiliki kapasitas sekitar 15 ribu orang. Begitu juga dengan JIExpo Kemayoran, dengan posisinya yang strategis di pusat kota, menjadi pilihan untuk pameran-pameran tingkat internasional.
Peluang inilah yang membuat Lippo Group juga akan membangun International Exhibition and Convention Center dengan kapasitas 200 ribu orang di kota baru Meikarta, Cikarang. Dengan adanya tempat yang luas disertai dukungan fasilitas memadai, pastinya daerah tersebut akan menjadi daya tarik bagi pebisnis.
Bukan hanya gedung yang megah dan luas, tapi akses untuk menuju ke tempat tersebut juga mudah. Disisi ini Meikarta telah memperhitungkan adanya proyek infrastruktur pemerintah yang juga berpengaruh pada Kota Baru Meikarta seperti Bandara Internasional Kertajati yang akan segera selesai pada tahun 2018.
Dengan adanya bandara internasional ini untuk mereka yang tinggal di Meikarta atau di pusat industri Cikarang bisa langsung melakukan penerbangan ke berbagai daerah di dalam negeri maupun luar negeri, tanpa harus ke Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.
Proyek berikutnya yang disiapkan pemerintah adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Posisi Meikarta yang berada di antara Jakarta dan Bandung menjadi begitu strategis, karena orang yang tinggal di Meikarta hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai Bandung atau ke Jakarta. Yang sekarang sudah terlihat bentuk fisiknya adalah proyek LRT Jabodebek yang sebentar lagi jadi. Kereta ringan ini juga menjadi moda angkutan yang bisa mempermudah orang untuk datang ke Meikarta.
Di lokasi ini nantinya juga akan ada transportasi automated people mover atau Monorel yang dikembangkan oleh JICA. Monorail ini akan masuk di tengah Meikarta, dan monorail ini jadi penyambung semua daerah industri di sini. Seperti menyambung dari titik berhenti kereta cepat dan LRT lalu ke Mikarta.
Pemerintah juga tengah mengembangkan jalan tol layang (elevated toll road) Jakarta-Cikampek. Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pembangunan proyek jalan tol layang atau elevated Jakarta-Cikampek II dalam waktu dekat.
Semua dukungan fasilitas tersebut akan menjadi bukti bagaimana cerahnya prospek bisnis MICE di kota baru Meikarta.(*)