Aksi di Borobudur, Yaqut Ansor: Ini Orang Mabuk Agama

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 6 September 2017 04:01 WIB

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (kanan), menyampaikan pengarahan kepada anggota Banser Nahdlatul Ulama (NU) dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 18 April 2017. Kegiatan ini mengangkat tema Memperteguh Semangat Kebangsaan, Membawa Khazanah Islam Nusantara untuk Perdamaian Dunia. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menilai bahwa rencana aksi pengepungan kompleks Candi Borobudur di Magelang yang akan diadakan pada Jumat, 8 September 2017 mendatang sebagai respon yang salah. Ia mengatakan bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang mendasarkan pada logika yang salah dan ketidaktahuan mengenai persoalan yang sedang terjadi.

“Ini orang lagi mabuk agama. Kejadian di Rakhine yang dikepung kok Borobudur yang di Indonesia tidak berhubungan sama sekali,” kata Yaqut Cholil Qoumas kepada Tempo, Selasa, 5 September 2017.

Sebelumnya tersebar kabar bakal ada aksi bela Rohingya dengan mengepung komplek Candi Borobudur pada Jumat 8 September 2017. Namun alumni 212 dari berbagai daerah di Indonesia akan menggelar aksi damai peduli Rohingya di Masjid An Nuur Komplek Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat, 8 September 2017. Masjid An Nuur berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Candi Borobudur.




Baca juga: Bahas Nasib Rohingya, Menteri Retno ke Myanmar




Alumni 212 adalah sebutan untuk peserta Aksi Bela Islam Jilid III yang diselenggarakan di Monumen Nasional Jakarta pada 2 Desember 2016, berkaitan dengan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai menistakan agama.

"Sampai siang ini sudah ada sekitar 250 elemen masyarakat Islam dari seluruh Jawa, Sumatera, Maluku, dan lain-lain, yang sudah konfirmasi akan bergabung dalam Aksi Peduli Rohingya di Magelang. Sungguh tidak terbayangkan. Harapan kami bisa mirip dengan aksi di Monas," kata Ketua Pelaksana Aksi Alumni 212 Peduli Rohingya, Anang Imamudin, kepada Tempo pada Selasa, 5 September 2017.

Yaqut mengatakan bahwa krisis kemanusiaan yang menimpa masyarakat Rohingnya sebenarnya bukan hanya persoalan agama. Ia mengatakan bahwa persoalan Rohingnya juga ada saling terkait dengan isu-isu ekonomi dan politik. “Ada perebutan sumber daya yang terbungkus dengan isu agama,” ucapnya.

Sementara itu, ketika ditanya apa imbauannya kepada anggota Ansor dan warga NU pada umumnya, Yaqut hanya menjawab bahwa persoalan ini tidak perlu ditanggapi berlebihan. “Kader Ansor dan NU pasti sudah paham. Barang beginian tidak usah direspon,” ucapnya.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya