Temui Jenderal Myanmar, Retno Minta Kekerasan Rohingya Dihentikan  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 07:10 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menghadiri Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Manila, Filipina, 6 Agustus 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta otoritas keamanan Myanmar dapat segera mengembalikan keamanan dan stabilitas di Rakhine State, Myanmar. Hal tersebut disampaikan Retno saat bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior U Min Aung Hlaing berkaitan dengan krisis Rohingya.

“Upaya untuk de-eskalasi situasi di Rakhine State harus menjadi prioritas utama bagi otoritas keamanan di Myanmar,” ujar Retno dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 September 2017.

Baca : Bisnis Migas di Myanmar Jadi Pemicu Konflik Rohingya?

Dalam pertemuan itu, Retno juga menyampaikan Indonesia dan dunia sangat mengkhawatirkan perkembangan situasi di Rakhine State. Kekerasan di sana telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang telah memakan banyak korban meninggal, luka dan kehilangan tempat tinggal.

“Otoritas keamanan Myanmar perlu segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat termasuk masyarakat Muslim," kata Retno.

Baca : Jokowi Diminta Cegah WNI yang Ingin Jadi Milisi ke Myanmar

Krisis di Rakhine sejak dua pekan lalu telah menelan sekitar 400 korban jiwa dan ratusan ribu warga Rakhine, terutama dari etnis Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh. Ratusan rumah warga juga hancur akibat bentrok yang terjadi antara militer Myanmar dengan pemberontak Rohingya.

Karena itu, kata Retno, Indonesia dan negara-negara lain ingin segera mengirimkan bantuan ke Rakhine. Mulai dari bantuan kemanusiaan, proses rehabilitasi, serta pembangunan inklusif. Namun bantuan tersebut belum bisa masuk karena otoritas setempat belum membuka akses.

“Indonesia telah siap untuk segera membantu Myanmar dalam memberikan bantuan kemanusiaan," kata Retno. Saat ini, Indonesia sedang membangun rumah sakit di Marauk U, Rakhine State dan program bantuan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan peningkatan kapasitas termasuk oleh AKIM (Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar). Dia berharap akses bantuan bisa segera dibuka kembali agar bantuan yang selama ini diberikan bisa segera dilanjutkan.

Menutup pertemuan, Retno juga berharap hubungan otoritas Myanmar dengan Bangladesh tetap terjaga dan tak pengaruh krisis Rohingya. “Keberhasilan pengelolaan perbatasan dengan memperhatikan faktor kemanusiaan akan terlaksana apabila terdapat hubungan baik antara otoritas kedua negara,” kata dia.

CAESAR AKBAR




Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

11 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

15 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya