Jokowi Serukan Kekerasan pada Etnis Rohingya Segera Dihentikan
Editor
Rina Widisatuti
Minggu, 3 September 2017 21:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta krisis kemanusiaan yang terjadi pada etnis Rohingya di Myanmar segera dihentikan. Presiden Jokowi juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk membantu mengatasai krisis kemanusiaan di Rakhine State.
"Kekerasan dan krisis kemanusiaan ini harus segera dihentikan," kata Jokowi dalam keterangan persnya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 3 September 2017. Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi Menkopolhukam Wiranto, Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.
Baca juga: Bahas Rohingya, Menteri Retno ke Myanmar Temui Aung San Suu Kyi
Jokowi menyatakan dirinya dan rakyat Indonesia menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi pada etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Menurut dia, perlu aksi nyata, bukan hanya pernyataan, ataupun kecaman-kecaman untuk mengatasi krisis yang terjadi. Dalam konteks ini, Presiden menyatakan pemerintah berkomitmen untuk terus membantu mengatasi krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakt sipil di Indonesia, dan juga masyarakat internasional mengatasi krisis kemanusiaan di Rakhine State.
Lebih jauh, Jokowi menyatakan telah menugaskan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan komisi penasihat khusus untuk Rakhine State Kofie Annan. Dan, Minggu sore tadi, kata Jokowi, Menlu telah berangkat ke Myanmar untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan. "Dan memberikan perlindungan pada semua warga, termasuk muslim di Myanmar, dan agar memberikan akses bantuan kemanusiaan," kata Jokowi.
Simak pula: Krisis Rohingya, Ini Temuan Amnesty International
Jokowi menuturkan, untuk penanganan kemanusiaan akibat konflik tersebut, pemerintah telah memberikan bantuan makanan dan obat-obatan sebanyak 10 kontainer. Bantuan ini telah dilakukan pada Januari dan Februari lalu. Pemerintah juga telah telah membangun sekolah di Rakhine State, dan akan membangun rumah sakit yang akan dimulai pada Oktober mendatang. Indonesia juga telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan telah menugaskan Menlu untuk terbang ke Dhaka, Bangladesh, untuk menyiapkan bantuan kemanusian yang diperlukan pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh. "Kami harapkan pekan ini, kita akan mengirim lagi bantuan makanan dan obat-obatan," kata Jokowi.
AMIRULLAH SUHADA