Indonesia Akan Bantu Selesaikan Tragedi Rohingya

Reporter

Minggu, 3 September 2017 15:11 WIB

Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi membacakan surat Kartini pada acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan merespon krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar, secara politik saja. Ia mengatakan, Indonesia akan memberikan bantuan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.

"Pesan politik kami sampaikan, tetapi kami memilih untuk melakukan sesuatu yang konkrit dan dapat dirasakan manfaatnya bagi orang orang yang mengalaminya yaitu grass root," ujar Retno saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Ahad, 3 September 2017.

Baca : Erdogan : Dunia Buta dan Tuli Atas Penderitaan Rohingya

Di sisi hulu atau secara politik, Retno menyampaikan bahwa Indonesia akan mengupayakan solusi lewat pertemuan dengan otoritas Myanmar. Harapannya, lewat pertemuan itu Indonesia bisa menyampaikan kekhawatirannya, solusi, serta menanyakan apa yang akan dilakukan Myanmar.

Otoritas Myanmar sendiri sudah memberikan lampu hijau untuk pertemuan itu. Retno mengatakan dirinya akan bertolak ke Myanmar sore ini. "Doakan agar pertemuan ini bisa berjalan lancar. Situasi sangat dinamis, semoga tidak ada perubahan," kata dia.

Baca : Bangladesh Buka Pintu, Turki Janji Bayar Biaya Penampungan Rohingya

Sementara itu, di sisi hilir, Retno mengatakan bahwa ada lebih banyak hal lagi yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah mengontak pemerintah Bangladesh dan memberikan bantuan untuk menangani arus pengungsi dari Rakhine State.

Bangladesh menjadi lokasi pengungsian etnis Rohingya karena lokasinya yang berdekatan dengan Rakhine State. Negara di Asia Tengah itu pasti membutuhkan bantuan agar arus pengungsi tetap terkendali dan bisa diatur.

"Saya sampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat concern akan situasi yang terjadi dan menanyakan bantuan apa yang bisa diberikan ke Bangladesh. Saya sedang melihat kemungkinan apakah saya bisa berkunjung ke Bangladesh," ujar Retno.

Selain itu, menurut Retno, Indonesia juga bisa memberikan bantuan dalam hal keberlangsungan hidup, edukasi, dan kesehatan. Hal itu sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh Kofi Annan Foundation. "Kami bicara dan melakukannya sehingga korban bisa betul betul ditolong. Kita kan bicara krisis kemanusiaan, berarti manusia yang harus ditolong. Karena itu, fokus utama adalah menangani krisis kemanusiaan di hulu dan hilir," ujar Retno.

ISTMAN MP

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

15 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya