NU Dukung Pencabutan Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi

Reporter

Minggu, 3 September 2017 13:28 WIB

Aktivis Kaum Profesional bagi Kemanusiaan Rohingya membentangkan poster bergambar Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi saat beraksi di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta, 2 September 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Hukum Pengurus Besar Nandlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menyatakan Komite Nobel harus mencabut penghargaan Nobel Perdamaian pada Aung San Suu Kyi. Alasannya, penasihat pemerintah Myanmar itu dinilai hanya bersikap diam dan membiarkan kekerasan terhadap etnis Rohingya yang terjadi di negaranya.

"Untuk apa Nobel Perdamaian dipertahankan jika perdamaian di depan mata dikoyak dan hanya berpangku tangan," kata Robikin melalui pesan singkat, Ahad, 3 September 2017.

Baca : Majelis Buddha Indonesia Desak Myanmar Hentikan Konflik Rohingya

Aung San Suu Kyi adalah mantan oposisi pemerintah junta militer Myanmar. Atas perjuangannya yang dianggap prodemokrasi, Suu Kyi mendapat Hadiah Nobel Perdamaian dari Komite Nobel pada 1991. Belakangan, Suu Kyi menjadi penasihat pemerintah Myanmar yang secara de facto merupakan pemimpin Myanmar.

Sebagai pemimpin, Suu Kyi diharapkan bisa mencegah kekerasan terhadap etnis Rohingya. Namun, mantan aktivis prodemokrasi itu hanya diam dan seolah membiarkan kekerasan terus terjadi. Sikap tersebut menuai kecaman dunia internasional, termasuk dari PBNU.

Baca : NU dan Muhammadiyah Desak PBB Hentikan Konflik Rohingya

Robikin mengatakan pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah diplomatik yang meyakinkan untuk menghentikan tragedi kemanusiaan pada etnis Rohingya. Hal tersebut semata pertimbangan kemanusiaan, sesuai kaidah politik bebas-aktif. "Kegiatan kemanusiaan pun harus dilakukan secara serius pemerintah Indonesia menyelesaikan kekerasan terhadap etnis Rohingya," kata dia.

Menurut laporan utusan PBNU yang tergabung dalam misi kemanusiaan, Indonesia adalah satu-satunya negara yang dipercaya dan diizinkan pemerintah Myanmar untuk melakukan kegiatan kemanusiaan. "Indonesia harus mengoptimalkan kepercayaan itu," kata Robikin.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

21 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya