Pasar Beringharjo Gelar Kenduri Peringati UU Keistimewaan Yogya

Reporter

Kamis, 31 Agustus 2017 23:02 WIB

Sejumlah kepala dusun dan warga menggelar pemotongan tumpeng setelah disahkannya Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY di Sekretariat Paguyuban Dukuh Bantul, Kelurahan Timbulharjo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/8). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar tradisional terbesar di Yogyakarta, Beringharjo, menjadi pusat kegiatan Kenduri Rakyat Istimewa untuk memperingati lima tahun lahirnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Provinsi Yogyakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.

Dari pantauan Tempo, sejak pagi suasana sudah riuh oleh panggung yang didirikan di tengah pasar. Kenduri dilakukan di Pasar Beringharjo karena pasar dengan 6 ribu pedagang itu diyakini menjadi saksi lahirnya Kota Yogyakarta pada 1755. Saat itu Raja Mataram Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I mengubah Hutan Bring yang berjarak sekitar 1 kilometer di depan keraton menjadi pusat perekonomian.

Baca: Bangunan & Tata Kota Yogya Belum Cerminkan Keistimewaan

Berbagai aksi pedagang yang tergabung dalam Sanggar Kesenian Pasar Kota ikut memeriahkan kenduri. Seperti tarian, macapat, keroncong, campur sari dan fragmen drama. Penggagas acara kenduri yang juga Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan Yogya Widihasto Wasana Putra menuturkan perayaan lima tahun lahirnya UU Keistimewaan dilakukan sebagai momentum evaluasi dan merefleksikan kembali makna penting UU tersebut.

“Apa Yogya sudah cukup bisa membawa status keistimewaannya itu untuk kesejahteraan rakyat? Bagaimana masyarakat merasakan bedanya? Ini perlu direfleksikan lagi dari peringatan ini,” ujar Widihasto.

Simak: Ontran-ontran Yogya dan Nasib Dana Keistimewaan

Menurutnya momen kenduri juga untuk memperingatkan para pemangku kebijakan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota tentang tugasnya mengimplementasikan Keistimewaan DIY. “Kami ingin mengingatkan bahwa Keistimewaan Yogya bukan hanya untuk Keraton, Puro Pakualaman atau pemerintah, tapi harus ada program kesejahteraan riil yang bisa dirasakan rakyat,” ujarnya.

Dengan UU Keistimewaan, Yogyakarta menerima anggaran tambahan dari APBN berupa dana keistimewaan yang besarnya tiap tahun bertambah. Pada tahun anggaran 2017 pemerintah pusat menggelontorkan dana keistimewaan sebesar Rp 853,90 miliar. Anggaran itu meningkat Rp 306 miliar dari tahun 2016 yang hanya Rp 547,45 miliar.

Lihat: Sultan HB X Tolak Revisi Perda Keistimewaan

Ketua Forum Lembaga Swadaya Masyarakat Yogyakarta Benny Susanto menuturkan kenduri perayaan Keistimewaan Provinsi Yogyakarta tak lebih kenduri rakyat biasa. “Peringatan UU Keistimewaan itu seharusnya dilakukan dengan laku prihatin, tirakat bukan dengan seremonial " ujarnya.

Benny mempertanyakan isi dan makna kegiatan Kenduri Rakyat Istimewa. Apalagi perayaan itu bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijah atau satu hari menjelang Hari Raya Qurban saat kaum muslimin melakukan puasa sunah 'arofah.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya