Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangunan & Tata Kota Yogya Belum Cerminkan Keistimewaan

image-gnews
Warga melintasi papan yang ditempeli poster bertuliskan
Warga melintasi papan yang ditempeli poster bertuliskan "Jogja Tidak Dijual" di Yogyakarta (17/10/). Seniman setempat memprotes kebijakan walikota Haryadi Suyuti yang dinilai mengkomersialisasikan ruang publik. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, YOGYAKARTA -Bangunan di kawasan perkotaan Yogyakarta dinilai belum mencerminkan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, pertumbuhan gedung tidak direncanakan dengan perencanaan desain yang secara menyeluruh (grand design) yang menonjolkan ciri khas bangunan Yogyakarta. Kalangan praktisi dan akademisi menilai tata ruang juga masih kurang adanya ruang terbuka hijau dan dirusuhi oleh banyaknya papan iklan yang menjadi sampah visual.

"Jika tata ruang ingin mencerminkan Keistimewaan Daeerah Istimewa Yogyakarta, maka dibutuhkan lembaga khusus pengawal pembangunan," kata Suparwoko, arsitek dari Magister Arsitektur Universitas Islam Indonesia di sela Workshop Pengantar Rancang Yogja Istimewa, di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogya, Rabu, 16 Agustus 2017.

Suparwoko menambahkan, lembaga khusus ini mengawal agar pembangunan bisa tertata dan terkendali. Karena kawasan perkotaan tidak hanya di wilayah administrasi Kota Yogyakarta saja. Tetapi juga menyentuh Bantul, Sleman, dan juga di Gunungkidul bagian barat. Lembaga atau tim khusus pengawal pembangunan nanti sebagai payung penerapan kebijakan Pemerintah Daerah dan pemerintah kabupaten/kota.

Sebab, tiap pemangku kebijakan di wilayah memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang tata ruang wilayah setempat. Peran lembaga pengawal diharapkan bisa mengontrol implementasi kebijakan pembangunan daerah. Tata bangunan saat ini maaih konsentrasi di seputar Malioboro.

Sehatusnya rancang kota juga harus menyasar kawasan pinggiran strategis sebagai konsep urban desain. Misalnya Masjid Patok Negoro yang memiliki nilai sejarah tinggi bisa dijadikan batas wilayah perkotaan, selokan mataram ditata sebagai kanal kota.

Menurut Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad Saifudin, kawasan perkotaan yang ideal sesuai prinsip keistimewaan, harus menghadirkan beberapa indikator.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di antaranya batas kota yang jelas, mempertahankan kawasan heritage, dan konservasi ruang hijau. Tidak di pungkiri, jika masuk wilayah jalan Magelang, untuk masuk perkotaan justru disuguhi patung Mc Donald yang merupakan produk impor.

Selain itu, ia mencontohkan wilayah yang masih tertata bagus yaitu kawasan Kotabaru yang memiliki konsep kota hijau sejak tahun 1920-an. Meski kini ada beberapa bangunan yang baru berdiri, namun kebijakan mempertahankan bangunan heritage atau cagar budaya serta taman kota layak diacungi jempol.

"Yogya miliki sejarah tata kota yang bagus, tapi dengan pembangunan yang semakin tak terkendali perlu ada lembaga yang mengontrol," kata dia.

Konsep kota hijau juga hatus ditunjukkan. Pohon-pohon yang ditanam seperti pohon mentaok, pohon timoho, pohon gayam, sawo kecik, pohon tanjung, pohon asem yang mempunyai ciri khas tanaman khas Yogyakarta. Lembaga yang diusulkan untuk mengawal dan menhontrol pembangunan adalah Tim Arsitektur Bangunan Gedung dan Tim Bangunan Gedung Hijau bisa dilibatkan dalam lembaga khusus pengawal pembangunan.

 MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 Desember 2023

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.


Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

10 September 2023

Sederet event dalam event Sibakul Sport Fest 2023 di Yogya dalam peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Dok.istimewa
Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Dalam satu kegiatan lomba lari saja, ada 3.500 peserta mengikuti event lari SiBakul Sport Fest melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.


Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

25 Agustus 2022

Warga memainkan alat musik gamelan saat mengikuti Kirab Budaya Bedayan Pucuk Putri di kebun teh Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juli 2019. Foto: Bram Selo Agung
Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

Parade gamelan Nusantara ini akan diikuti 50 seniman karawitan dan bakal berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Kulon Progo.


Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

9 April 2018

Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono dan istrinya menyambangi warung angkringan di Pendopo Lawas, Alun Alun Yogyakarta, 8 April 2018. SBY akan menggelar acara Ngopi Bareng SBY di tempat itu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

SBY menyinggung perannya menelurkan UU Keistimewaan Yogya pada saat ia jadi presiden. SBY minta kader Demokrat dukung Keistimewaan Yogya.


Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

22 Maret 2018

Seorang warga memunguti perabotannya yang tersisa saat eksekusi lahan di Jalan Suryowijayan, Yogyakarta, Senin (28/1). Sebanyak lima keluarga (Edy Soekarno, Parjono, Heru Marjono, Prayitno, dan Parman Mantodihardjo) yang menghuni tanah Sultan Ground (SG) seluas 124 meter persegi sejak tahun 1970an ini harus meninggalkan lokasi karena dikabulkannya permohonan pihak Cahyo Antono dengan dasar kepemilikan
Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

PAN Yogya membela pernyataan Amien Rais soal bagi-bagi sertifikat oleh Jokowi. PAN meminta pemerintah melihat masalah pertanahan di Yogyakarta.


Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

9 Oktober 2017

Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

Presiden Jokowi baru akan melantik Sultan Hamengku Buwono X pada 16 Oktober mendatang. Sultan Hamengku Buwono siap jadi Plt Gubernur.


Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

4 Oktober 2017

Gaya Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy bernyanyi bersama tim paduan suara setelah Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

DI Yogyakarta menyumbang 18 warisan budaya. Kantongi sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

26 September 2017

Wahyu Aji Trilaksana menjalani operasi patah tangan kiri usai balapan underbone 150 cc di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Selasa 26 September 2017. Sumber: facebook Yamaha Racing Indonesia.
Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

Pembalap Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Aji menjalani operasi tangan kirinya setelah mengalami kecelakaan di Asia Road Racing Championship (ARRC)


Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

15 September 2017

Adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X, KGPH Hadiwinoto melangsungkan ritual Ngabekten kepada raja jawa Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

MUI berharap kalangan internal keraton bisa segera menyelesaikan polemik dengan tetap berpijak pada Al Quran dan Hadist.


Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

13 September 2017

Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo
Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

Pelantikan Sultan HB X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY aka dilaksanakan Oktober 2017 mendatang.