Sejumlah Jemaah An-Nadzir melaksanakan Sholat Idul Adha 1438 Hijriah di Lapangan Mawang, Gowa, Sulawesi Selatan, 31 Agustus 2017. Diputuskannya jadwal pelaksanaan salat Idul Adha tersebut, setelah melakukan pengamatan berdasarkan tanda-tanda alam. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Gowa - Ratusan orang jemaah An Nadzir menunaikan salat Idul Adha 1438 H di lapangan Desa Mawang, Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tadi pagi.
Pemimpin jemaah An Nadzir, Ustaz Luqman Bakti di Gowa, mengatakan, mereka melakukan salat Idul Adha karena meyakini 10 Dzulhijjah jatuh hari ini, Kamis 31 Agustus 2017 sesuai dengan hasil pengamatan dari tahun ke tahun.
Jemaah yang identik dengan rambut pirang atau dicat berwarna keemasan ini memang selalu lebih dulu merayakan lebaran di awal, meski belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah. Sejak subuh, beberapa orang berbondong-bondong menuju lapangan. Para lelaki menggunakan jubah warna hitam dengan sorban terpasang di kepalanya, sedangkan perempuannya menggunakan terusan warna hitam dan cadar sembari membawa anak-anak mereka yang juga berpakaian serba hitam.
Uniknya, lapangan yang digunakan salat dilengkapi dengan beberapa pohon kurma yang tidak berbuah. Lantunan asma Alloh dan suara takbir kemenangan dilantunkan lewat pengeras suara oleh jemaah yang lebih dulu datang dan saling bergantian mengucapkan takbir.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengatakan bulan baru atau hilal sudah tergolong tinggi sehingga 1 Dzulhijah 1438 Hijriah ditetapkan jatuh pada Rabu, 23 Agustus 2017.
Penetapan ini menjadi acuan untuk penetapan Idul Adha. dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah, Jumat, 1 September 2017. "Hilal sangat tinggi mencapai 7,50 derajat dan ada syarat lain sehingga memenuhi kriteria malam ini masuk bulan baru 1 Dzulhijah," katanya dalam jumpa pers setelah sidang isbat pekan lalu.