Suap Wali kota Tegal Diduga Demi Pemenangan Pilkada

Reporter

Kamis, 31 Agustus 2017 00:07 WIB

Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 30 Agustus 2017. Siti ditangkap di sela rapat bersama organisasi perangkat daerah di Gedung Adipura, Kompleks Balai Kota Tegal. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - -Komisi Pemberantasan Korupsi menduga kasus suap yang menyeret Wali kota Tegal Siti Masitha terkait dengan upaya pemenangan dirinya dalam pemilihan kepala daerah tahun 2018 mendatang. Siti Masitha disebut-sebut akan berpasangan dengan Amir Mirza Hutagalung, pengusaha sekaligus eks Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai NasDem Brebes.

"Sejumlah uang di atas diduga akan digunakan untuk membiayai pemenangan keduanya di Pilkada 2018 di Kota Tegal untuk periode 2019-2024," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu, 30 Agustus 2017.


Basaria menyayangkan terjadinya perkara ini yang mengindikasikan rentannya korupsi dalam pilkada. KPK berharap pilkada dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi.

BACA: Jika Tak Ada OTT KPK, Siti Masitha Gandeng Amir Mirza Maju Pilkada

"Perlu kami tegaskan, calon petahana masih berstatus sebagai penyelenggara negara, sehingga segala penerimaan yang berhubungan dengan jabatan dapat dikategorikan sebagai suap dan gratifikasi sesuai UU Tindak Pidana Korupsi, kecuali tunduk pada aturan khusus yang berlaku tentang dana kampanye," kata Basaria.

KPK menetapkan Siti Masitha Soeparno sebagai tersangka penerima suap terkait pengelolaan dana jasa kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tegal dan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Tegal tahun anggaran 2017. Ia ditangkap melalui operasi tangkap tangan KPK pada Selasa, 29 Agustus 2017.

BACA: Tersangkut OTT Wali Kota Tegak, Amir Mirza Dipecat Nasdem

Sebelumnya, KPK menemukan uang sebesar Rp 200 juta di rumah Amir Mirza yang sekaligus juga merupakan posko pemenangan bakal pasangan calon Siti Mashita dan Amir Mirza. Menurut KPK, selain uang tunai ada pula setoran senilai masing-masing Rp 50 juta ke dua rekening Amir. Uang tersebut diduga berasal dari Wakil Direktur RSUD Kardinah Tegal, Cahyo Supriadi.



Selain hasil operasi tangkap tangan senilai Rp 300 juta tersebut, KPK menduga Siti Mashita telah menerima Rp 5,1 miliar yang berasal dari dana jasa pelayanan dan setoran dari rekanan proyek dan dari kepala dinas. KPK belum merinci proyek apa saja dan siapa saja kepala dinas yang menyetor uang kepada Siti Mashita.

BACA: Kena OTT, Wali Kota Tegal: Saya Korban Amir Mirza

"Semua masih dalam pendalaman kami. Kalau tidak salah, uang Rp 5,1 miliar itu juga sebetulnya dari penelusuran kami di dalam komunikasi-komunikasi mereka, sudah dilakukan transfer tanggal sekian tanggal sekian. Nanti jelasnya lagi pasti akan ada di dalam BAP kami," kata Agus.

Siti Masitha Soeparno, Amir Mirza, dan Cahyo Supriadi resmi ditahan untuk keperluan penyidikan hingga 20 hari ke depan. Mereka masing-masing ditahan di rutan kelas I cabang Jakarta Timur cabang KPK (C1), rutan Polres Metro Jakarta Pusat, dan rutan kelas I cabang Jakarta Timur cabang KPK yang berlokasi di Pomdam Jaya Guntur.

BUDIARTI UTAMI PUTRI




Berita terkait

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

20 menit lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

3 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya