Idul Adha, Hamengku Buwono Menyumbang 7 Ekor Sapi Kurban

Reporter

Senin, 28 Agustus 2017 23:00 WIB

Petugas Dinas Pertanian dan Pangan memeriksa gigi sapi di Pekalongan, Jawa Tengah, 23 Agustus 2017. Pemeriksaan yang meliputi kesehatan gigi, suhu tubuh, kondisi fisik hewan tersebut untuk mengetahui kelayakan hewan kurban. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Yogyakarta-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyumbang delapan ekor sapi kurban pada Hari Raya Idul Adha Jumat 1 September 2017. Sapi-sapi sumbangan Sultan disebar dengan rincian satu ekor untuk Masjid Gede Kauman, satu ekor untuk Puro Pakualaman dan lima ekor untuk kabupaten/kota di wilayah DIY.

“Penyerahan sapi kurban dilakukan Rabu (30 Agustus 2017) oleh Sultan Hamengku Buwono X langsung,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Pemerintah DIY Amiarsi Harwani, Senin, 28 Agustus 2017.

Penyerahan sapi dilakukan dua hari sebelum Idul Adha dengan pertimbangan belum waktunya puasa. Selain itu bagi penerima hewan kurban masih ada kesempatan satu hari untuk memelihara. Presiden Joko Widodo juga akan menyerahkan satu ekor sapi untuk Kabupaten Bantul yang akan diterima melalui Pemerintah DIY.

Baca: Periksa Hewan Kurban, Kabupaten Tangerang Kerahkan 92 Petugas

Ami menuturkan sapi dari Presiden Joko Widodo yang disumbangkan untuk Kabupaten Bantul memiliki berat sekitar 850 - 900 kilogram. “Sapi-sapi yang disumbangkan untuk kurban itu semua berasal dari peternak di Kabupaten Sleman,” ujar Ami.

Kepala Sub Bagian Perindustrian dan Perdagangan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY Suwarsih menuturkan jenis sapi yang dikurbankan di DIY kebanyakan peranakan sapi ongole (PO), sapi simetal, sapi limousine, sapi brahma, dan sapi madura. “Saat ini stok hewan kurban di Yogyakarta dalam kondisi surplus, tidak ada kekurangan pasokan,” ujar Suwarsih.

Simak: Ini Bahayanya Bungkus Daging Kurban dengan Kantong Plastik Hitam

Adapun Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian DIY Anung Endah Suwast menambahkani pihaknya terus melakukan pemantauan selama Idul Adha untuk mewaspadai temuan kasus cacing hati pada hewan kurban yang masih ada.

“Biasanya kasus cacing hati tinggi jika ternak itu berasal dari daerah basah, sedangkan kalau dari daerah berkapur dan kering seperti di Gunung Kidul cenderung tidak ada kasus cacing hati,” ujarnya.

Anung menuturkan, idealnya ternak yang hendak dipotong untuk kurban tiga bulan sebelumnya diobati secara rutin untuk membersihkan cacing hati.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

20 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

32 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya