PAN Tak Berniat Keluar dari Koalisi Pemerintahan Jokowi - JK

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 12:09 WIB

Presiden Joko Widodo menghadiri acara buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan (kiri), Jakarta, 2 Juni 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional atau PAN menegaskan posisinya tetap dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengatakan sikap ini final.


"Putusan rakernas (rapat kerja nasional) soal koalisi kami konsisten (tetap dukung pemerintah) agar Pak Jokowi dan pak JK sukseskan program-programnya," kata Zulkifli Hasan saat penutupan Rakernas PAN ke III di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 23 Agustus 2017.

Baca juga:
Analis Politik Ini Sebut 'Dosa' Terbesar PAN di Kabinet Jokowi

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini menuturkan pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah yang banyak membangun infrastruktur di mana-mana. Sementara itu, terkait beberapa kebijakan lain, PAN tetap memberikan kritiknya.

Dalam rakernas ke III ini, PAN mengeluarkan sembilan rekomendasi. Delapan di antaranya mengkritik kondisi masyarakat saat ini dan beberapa kebijakan pemerintah. Pertama, PAN menyoroti kondisi masyarakat yang belakangan ini seolah terpecah belah karena sentimen SARA.

Baca pula:
Kalla: PAN yang Bisa Menarik Menteri, Bukan Amien Rais

"Nilai-nilai Pancasila semakin kabur dan pengamalannya kehilangan arah. Benturan antarkelompok semakin terlihat sangat vulgar," kata Wakil Ketua Umum PAN, Didik J. Rachbini, saat membacakan rekomendasi ini.

Kedua, PAN menilai di bidang sosial dan ekonomi ada kesenjangan di antara masyarakat terkait penguasaan tanah. Sebabnya PAN mendesak pemerintah melakukan reformasi agraria yang memihak pada kepentingan rakyat kecil.

Ketiga, PAN beranggapan saat ini kesejahteraan terpusat di segelintir orang. Sementara itu banyak jutaan rakyat tak berdaya menghadapi persaingan yang liberal. Hal ini dinilai suatu keadaan genting yang memaksa perlu langkah-langkah terobosan dan strategi politik ekonomi yang tepat.

Keempat, PAN menilai sistem perekonomian Indonesia saat ini kapitalis. PAN meminta pemerintah kembali ke sistem ekonomi Pancasila.

Rekomendasi kelima rakernas PAN adalah mendesak pemerintah untuk menerapkan secara konsisten keseimbangan demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Dua hal ini bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keenam, PAN menilai demokrasi saat ini liberal dan digerakkan oleh uang. Mereka meminta pemerintah mengevaluasi hal ini. "Sehingga dapat memberikan ruang dan kesempatan yang sama bagi kader-kader bangsa terbaik tanpa terkendala oleh modal dan uang," ucap Didik.

Selain itu, rekomendasi ketujuh adalah meminta pemerintah menegakkan hukum secara adil dan transparan. Adapun rekomendasi terakhir, PAN mengkritisi sikap pemerintah yang mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang organisasi masyarakat (Perpu Ormas).

PAN memerintahkan fraksinya di Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengkaji perpu ini sebelum mengambil keputusan. "PAN senantiasa mendukung kebebasan berserikat dan berkumpul sebagaimana dijamin di dalam konstitusi," kata Didik.


Zulkifli Hasan menegaskan rekomendasi ini tidak serta merta ditujukan untuk mengkritisi pemerintahan Jokowi - JK. "Ini masukan unuk kita semua," ujarnya.


AHMAD FAIZ



Advertising
Advertising

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

8 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

2 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

2 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

3 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

3 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya