Wartawan Rentan Kena Gangguan Mental, AJI: Perlu Refreshing

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 06:36 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Suwarjono menekankan perusahaan media untuk melindungi wartawan agar terhindar dari resiko gangguan psikologis. "Penting dibuat aturan kerja yang jelas agar tidak membuat jurnalis bekerja tanpa batas," kata Suwarjono melalui pesan singkat pada Selasa, 22 Agustus 2017.


Menurutnya, pekerjaan sebagai jurnalis memang memiliki banyak risiko. Di antaranya adalah ancaman dari luar, narasumber, serta gangguan psikologis. Beban pekerjaan wartawan sangatlah menekan akibat tingginya kebutuhan kecepatan serta persaingan mendapatkan informasi secara eksklusif. Kerja keras tersebut kemudian diperparah dengan jam kerja yang tak terbatas.

Baca juga:
Jurnalis Kalsel: Usut Anggota Brimob Pengancam Wartawan Antara


Untuk mengatasinya, Suwarjono juga menyarankan para jurnalis untuk beralih sejenak dari pekerjaannya dan melakukan aktivitas menyenangkan. "Perlu dilakukan refresh kepada para jurnalis agar tidak selalu dalam tekanan tinggi," kata dia.


Suwarjono mengatakan, refresh tersebut bisa diberikan dalam bentuk hari libur yang cukup. Selain itu, perusahaan juga bisa memberi fasilitas hiburan di kantor atau membuat program khusus dari divisi HRD untuk mengatasi beban psikologis pekerjanya.

Baca pula:
Wartawan NET TV Dipukul dan Diludahi Saat Liput Banjir Kemang


"Dan perlu juga pengetahuan atau pendidikan kepada wartawan atas risiko kerja mereka," dia menjelaskan. Penjelasan Suwarjono tersebut sebagai tanggapan atas beredarnya hasil penelitian yang belakangan ini sedang marak, bahwa jurnalis rentan mengidap depresi berujung gangguan mental.


Advertising
Advertising

Beberapa media online menelurkan artikel yang membahas temuan tersebut. Dalam situs Dart Center, Professor Bidang Psikologi dari Universitas Tulsa Elana Newman menunjukkan hasil beberapa penelitian bahwa sebanyak 90 persen wartawan terpapar peristiwa traumatis, seperti perang, pembunuhan, kecelakaan, kerusuhan massal, bencana alam, dan peristiwa lainnya secara berulangkali dan berkepanjangan. Kondisi tersebut menyebabkan minoritas wartawan mengidap gangguan stress pasca trauma (PTSD), depresi, bahkan penyalahgunaan zat.

Baca:
57 Jurnalis Terima Kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers


Beberapa penelitian tersebut juga menyimpulkan sebanyak 4 hingga 59 persen wartawan mengidap PTSD, kurang dari 21 persen mengalami depresi, serta 14 persen wartawan perang memiliki ketergantungan alkohol.


Sebelumnya, perhatian warganet juga tertuju kepada komentar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiakto tentang rendahnya gaji wartawan pada Kamis, 17 Agustus 2017 lalu sempat menghebohkan warga net. Kepada segerombol wartawan, ia mengatakan, "Kami juga bela wartawan. Gaji kalian kecil kan?". Dia bahkan menyindir, saking rendahnya pendapatan wartawan, mereka tidak mampu belanja ke mal.


ZARA AMELIA



Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

1 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

35 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

35 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya