Pansus Hak Angket, Marzuki Alie: Semoga Berujung Perbaikan KPK

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 24 Agustus 2017 05:36 WIB

Mantan Ketua DPR Marzuki Alie (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 9 Agustus 2017. Marzuki Alie diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus tindak pidana korupsi pengadaan paket penerapan e-KTP untuk tersangka Setya Novanto. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR dan Politisi Demokrat Marzuki Alie ikut angkat suara soal pembentukan pansus hak angket KPK oleh DPR. Ia berharap pansus tersebut tak berujung pada pelemahan KPK, tetapi perbaikan KPK.

"Isu soal KPK itu luar biasa yang saya dengar. Ada yang abuse of power, ada yang bermainlah. Semua data yang saya dapat itu A1 dari orang-orang yang pernah mengalami. Nah, itu perlu dibuka agar KPK benar-benar bersih," ujar Marzuki usai menemui Presiden Joko Widodo di Isatan Kepresidenan sebagai Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, Rabu, 23 Agustus 2017.
Baca :
11 Temuan Sementara Pansus Hak Angket, KPK: Mudah Dijelaskan...
Pansus Angket KPK Jadwalkan Bertemu Bekas Hakim Syarifuddin Umar

Sebagaimana diketahui, pansus hak angket KPK tengah menjadi sorotan karena dianggap sebagai upaya melemahkan KPK. Sebab, pansus tersebut muncul tak lama setelah KPK menyatakan bahwa kasus dugaan korupsi e-KTP berpotensi menjerat sejumlah anggota dewan.

Selama ini, anggota dewan selalu berdalih bahwa mereka tak berniat melemahkan KPK. Namun, sejumlah langkah mereka mulai dari meminta KPK membuka rekaman penyidikan hingga mendatangi terpidana-terpidana koruptor di Lapas Sukamiskin membuat motivasi mereka dipertanyakan.


Marzuki enggan berspekulasi apakah niat pansus hak angket jahat atau tidak. Ia mencoba berpikir positif bahwa pansus hak angket berniat baik.

Lagipula, kata ia, jika ada penolakan, hal itu baru akan terbukti nyata di sidang paripurna nanti. Menurutnya, segala sikap fraksi sebelum sidang paripurna masih berpotensi berubah.

"Lihat saja nanti hasil akhirnya bagaimana. Fraksi itu punya niat masing-masing, ada yang baik, ada yang tidak. Susah lihatnya. Kita lihat hasilnya nanti, apakah benar (pansus hak angket) untuk menjadikan KPK lembaga yang bersih. Itu yang kami harapkan," ujar Marzuki mengakhiri.

ISTMAN MP

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

22 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

6 hari lalu

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

6 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya