TEMPO.CO, Yogyakarta - Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) menerima laporan sedikitnya dari 18 orang yang menjadi korban penipuan biro umrah First Travel. Sekretaris LKY Dwi Priyono menuturkan jumlah itu terus bertambah sejak pihaknya membuka posko pengaduan kasus First Travel pada Juli 2017.
“Kebanyakan (korban First Travel) dari Kabupaten Sleman dan Bantul,” ujarnya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 22 Agustus 2017.
Baca juga: Penyidik Sita 7 Bangunan dan 30 Buku Rekening Bos First Travel
Dwi menuturkan hal yang menimpa para pelapor asal Yogyakarta ini sama seperti yang dialami para korban First Travel lain. Para korban telah menyetor uang kepada First Travel dengan jumlah bervariasi antara Rp15 juta dan Rp16 juta sejak 2016.
Para korban dijanjikan bakal diberangkatkan ibadah umrah ke Tanah Suci sebelum Ramadan 2017. Namun hingga kini janji itu sama sekali belum terealisasi sampai kasus ini ditangani kepolisian.
"Korban sebenarnya sudah curiga saat waktu pemberangkatan yang dijanjikan lewat. Mereka juga kesulitan menghubungi pihak First Travel di Jakarta," ujarnya.
Dwi menuturkan, ketika para korban diminta menyetor biaya, pihak pengelola sangat mudah dihubungi.
Dari penelusuran LKY, para korban rata-rata mendapatkan informasi biro umrah First Travel dari Internet. Setelah mendaftar, mereka diminta melengkapi syarat administrasi, termasuk membayar biaya umrah.
Ketua LKY Saktyarini Hastuti menambahkan, awal pembukaan posko aduan, ada empat orang yang melapor. "Masyarakat yang menjadi korban harap melapor ke kami sebagai langkah awal pendampingan hukum," ucapnya.
Hastuti memprediksi masih banyak korban First Travel lain asal Yogyakarta yang belum melapor. LKY akan berkoordinasi dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia di Jakarta guna menentukan langkah selanjutnya. Sebab, proses hukum kasus First Travel telah ditangani Mabes Polri.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya
2 hari lalu
Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman
Baca SelengkapnyaHari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan
10 hari lalu
Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran
13 hari lalu
Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.
Baca SelengkapnyaMengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran
25 hari lalu
Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.
Baca SelengkapnyaViral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak
29 hari lalu
Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.
Baca SelengkapnyaBMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai
49 hari lalu
Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?
55 hari lalu
Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif
56 hari lalu
Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.
Baca SelengkapnyaBersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat
1 Maret 2024
Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih
27 Februari 2024
Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.
Baca Selengkapnya