TEMPO.CO, Padang - Bandar Minangkabau ditutup untuk beberapa waktu karena hujan deras yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Barat. Hujan dengan intensitas deras itu menyebabkan jarak pandang penerbangan berkurang.
"Telah diterbitkan Notam untuk BIM satu jam ke depan closed. Visibility 600 M. Heavy Rain," ujar Humas PT Angkasa Putra BIM Fendrik Sondra soal penutupan Bandara Minangkabau pukul 12.32, Senin 21 Agustus 2017.
Kata dia, rendahnya jarak pandang akibat hujan deras menyebabkan sejumlah pesawat dialihkan. Juga ada pesawat yang holding atau berputar-putar di udara menunggu waktu untuk mendarat, sampai akhirnya mendarat.
Pada pukul 10.47 dilaporkan kondisi di area BIM hujan deras disertai angin. Visibility hanya 250 meter dengan angin 09-13 knot.
Pukul 11.02 diterbitkan Notam terkait jarak pandang yang minim lantaran hujan deras dari pukul 11:02-11:30 LT. Pukul 11.40 WIB diterbitkan perpanjangan Notam terkait jarak pandang yang minim sampai dengan pukul 13:00 WIb.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan PT Angkasa Pura II tentang pencabutan penutupan bandara. Hujan pun masih turun deras di Kota Padang dan sekitarnya.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Budi Iman Samiaji mengatakan hujan yang menyebabkan Bandara Minangkabau ditutup masih berpotensi terjadi hingga pukul 17.00 WIB. Intensitas hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.