Komik Anti Korupsi, Ada Kartun Luthfi Acungkan Dua Jari

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 21 Agustus 2017 04:01 WIB

Pengunjung berswafoto saat mengunjungi pameran komik AkuKPK di Jakarta, 20 Agustus 2017. Acara yang bertemakan Aksi Komik Untuk KPK (AkuKPK) ini menampilkan berbagai karikatur dan komik korupsi yang bertujuan untuk mendukung KPK dalam media sosial. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki areal Jakarta Creative Hub, mata pengunjung langsung tertuju kepada kartun Luthfi Hassan Isshaaq, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Terpidana 18 tahun kasus korupsi daging impor pada 2013 lalu itu mengenakan rompi tahanan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) sambil berpose mengacungkan dua jarinya dan tersenyum sumringah.

Di samping gambar Luthfi tertulis kalimat sindiran "Rompi Percaya Diri". Kartun karya Salmy dari portal berita Beritagar.id itu merupakan satu dari sekitar 70 kartun dan komik yang dipamerkan dalam acara Aksi Komik Untuk KPK (AKU KPK) di Jakarta Creative Hub, Thamrin, Jakarta Pusat pada Minggu, 20 Agustus 2017.



Acara ini digagas KPK bersama komunitas Lemari Buku-Buku bertujuan mensosialisasikan pesan anti korupsi kepada masyarakat, terutama generasi muda. "Acara ini menyuarakan pesan untuk generasi milenial agar mempunyai kesadaran anti korupsi," kata juru bicara KPK Febri Diansyah.

Baca: MA Perberat Vonis, Komentar Luthfi: Saya Kira 20 Tahun Penjara



Komik dan kartun yang dipamerkan merupakan kiriman publik ke akun Instagram resmi KPK yang dibuka sejak Juni 2017. Karya-karya itu kemudian dibukukan menjadi komik serta ilustrasi anti korupsi. "Acara ini sebenarnya semacam kopi darat (temu muka) antara orang-orang yag sebelumnya berinteraksi di media sosial dan menyumbangkan komiknya selama dua bulan terakhir," kata Febri.



Tidak hanya mengangkat isu-isi korupsi besar, karya-karya yang ditampilkan dalam acara itu juga mengangkat isu korupsi sehari-hari. "Misalnya, ada seorang anak diminta memberi sabun, tapi uang kembalinya diambil atau tidak diberikan kepada orang tua," Febri mencontohkan salah satu bentuk korupsi yang sederhana.



Melalui komik KPK berharap pemahaman mengenai bentuk korupsi lebih mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai umur. "Komik lebih mudah dilihat dibanding ketika membaca teks yang panjang. Pesan yang diterima akan lebih cepat," kata Febri menjelaskan.



Advertising
Advertising

Leona, salah satu pengunjung acara KPK ini, mengaku tertarik dengan komik-komik anti korupsi. Menurut Leona, memahami kasus korupsi melalui ilustrasi dan komik lebih menarik ketimbang ceramah atau membaca teks. "Seperti ini orang lebih mudah mengetahui bentuk-bentuk korupsi," kata gadis usia 20 tahun tersebut. Kasus korupsi Luthfi soal suap impor daging, adalah salah satu jenis rasuah yang ditangani KPK.



ZARA AMELIA

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya