Indonesia Tolak Daging Sapi dan Babi Asal Cina

Reporter

Editor

Selasa, 26 Desember 2006 18:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Daging sapi dan babi asal Cina ditolak karena negara tersebut belum bebas dari penyakit kuku dan mulut. Penolakan ini disampaikan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian kepada seluruh Dinas Pertanian di Indonesia.Dalam faks yang diterima Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunanan Provinsi Sulawesi Tengah, hari ini menyebutkan Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan seluruh Indonesia untuk menolak peredaran daging asal Cina.Penolakan ini merujuk informasi dari Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Animal Health Organization) bahwa Cina belum dapat mengendalikan penyakit kuku dan mulut.Penolakan ini didasarkan juga pada keputusan Menteri Pertanian Nomor 745 Tahun 1992 tentang Persyaratan Pemasukan Daging dari Luar Negeri. Dalam surat tersebut dikatakan suatu negara dapat mengekspor daging ke Indonesia harus melaui dua tahapan yaitu persetujuan negara (country approval) dan persetujuan unit usaha (establishment approval).Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perekebunan Sulawesi Tengah, Halim Mada Ali, mengatakan akan menyebarluaskan surat itu ke seluruh kabupaten dan kota."Dinas-dinas daerah mensosialisakan kepada masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaanya terhadap penyakit berbahya itu dan mematikan," ujarnya.Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit ternak yang mudah berjangkit dan disebabkan oleh kuman. Penyakit ini mudah merebak dan berjangkit kepada ternak-ternak berkuku seperti lembu, kerbau, sapi, kambing, biri-biridan juga babi.Penyakit mematikan itu menular melalui air liur, darah ternak yang terkena penyakit. "Jika manusia makan daging ternak berpenyakit mulut dan kuku, maka dia akan berpeluang terkena penyakit ganas dan mematikan tersebut."Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertanian Sulawesi Tengah memperkirakan populasi sapi di sini setiap tahun mengalami penurunan sekitar 14 persen yang disebabkan banyaknya penjualan ternak ke luar pulau. Ia mencatat sedikitnya 12 ribu ekor sapi dijual ke Kalimantan Timur setiap tahunnya.Darlis

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

6 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

7 jam lalu

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.

Baca Selengkapnya

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

8 jam lalu

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

FAO mendapat penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize atas kontribusinya mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber air

Baca Selengkapnya

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

3 hari lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

4 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

5 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

5 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

5 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

6 hari lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

6 hari lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya