Wakil Ketua KPK: Tim Independen Novel Baswedan, Ada Kesulitan...

Reporter

Kamis, 17 Agustus 2017 08:41 WIB

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan untuk pertama kalinya bertemu lagi dengan pimpinannya sejak dirawat di Singapura. Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang datang untuk menemani Novel menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya di Kantor KBRI Singapura. Foto/Fransisco Rosarians

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Saut Situmorang mengatakan pendapatnya terkait desakan membentuk tim gabungan pencari fakta (TPGF) independen untuk menangani kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Saut menyampaikan, meski bukan kapasitasnya untuk sepakat atau tidak dengan adanya tim independen, ia berpendapat ada potensi kesulitan yang akan dihadapi.


“Banyak perjalanan bangsa kita, tim seperti itu akhirnya, yang focal point-nya kan tetap penegak hukum. Ini harus dibawa ke pengadilan. Sebaiknya kita pakai KUHAP saja. Kalau ada wacana seperti itu, saya tidak dalam posisi mengatakan tidak,” kata Saut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017, terkait desakan pembentukan tim independen kasus Novel Baswedan.

Baca juga:
Kejanggalan-kejanggalan Penyidikan Kasus Novel Baswedan


Meski demikian, Saut mengatakan keinginannya bergabung jika tim tersebut nantinya memang terbentuk. Rekan Novel di lembaga antirasuah ini ingin melihat proses penyidikan berjalan sesuai dengan seharusnya.


Saut bersama Ketua KPK Agus Rahardjo datang untuk menemani Novel menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya di KBRI Singapura. Ia mengiyakan bahwa ada beberapa pertanyaan penyidik yang tidak dijawab oleh Novel.

Baca pula:
Ungkap Sosok Jenderal, Ini Syarat yang Diminta Novel Baswedan


“Saut Situmorang pun tidak boleh memaksa dia (Novel) untuk menjawab. Ini kan bukan perkara korupsi. Itu adalah otoritas dia sebagai korban,” kata Saut.


Advertising
Advertising

Di sisi lain, Saut meminta publik menggarisbawahi sikap Novel yang berjiwa besar menjalani pemeriksaan resmi perdana kemarin sehingga tidak menyebabkan kegaduhan publik. Novel, menurutnya, sudah menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan pada publik. Mengenai penangkapan pelaku, ia menyatakan memang perlu waktu.


“Jadi pelakunya profesional sekali, di situ yang kita musti hati-hati. Menegakkan hukum kita harus hati-hati,” kata dia.


Novel Baswedan diserang oleh sejumlah orang tak dikenal pada subuh 11 April 2017 lalu. Pegiat antikorupsi tersebut kini masih menjalani perawatan intensif di Singapura dan akan menjalani operasi besar untuk memulihkan mata kirinya, esok tanggal 17 Agustus 2017.


BUDIARTI UTAMI PUTRI



Berita terkait

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

2 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

5 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

9 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

13 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

19 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

21 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

1 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya