Novel Baswedan Curhat Hanya Kuat Membaca 5 Menit

Reporter

Kamis, 17 Agustus 2017 05:46 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan bercerita tentang rencana operasi besar matanya usai menjalani solat Dzuhur berjamaah di salah satu masjid Singapura, 15 Agustus 2017. TEMPO/Fransisco Rosarians

TEMPO.CO, Singapura - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menceritakan kesulitannya membaca tulisan. Menurut dia, daya tahan kedua matanya untuk membaca sangat singkat karena timbul rasa nyeri dan pening.

"Sekitar lima menit saja kuatnya. Saya memakai kaca pembesar untuk membaca,” kata Novel saat ditemui setelah menunaikan salat, Selasa, 15 Agustus 2017.

Novel memaparkan, ia mampu membaca cukup baik dengan bantuan kaca pembesar. Akan tetapi, tekanan kedua matanya akan langsung meningkat jika sudah membaca lebih dari lima menit. Hal ini tak baik bagi kedua matanya terutama karena harus dalam keadaan normal sebelum pelaksanaan operasi besar, 17 Agustus 2017.

“Kaca pembesarnya bentuknya biasa saja. Ada kerabat yang membelikan buat saya membaca,” ujar Novel.

Baca: Menjelang Operasi Mata, Tiga Anjuran Dokter ke Novel Baswedan

Saat diperiksa, Novel meminta tim penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk membacakan isi hasil berita acara pemeriksaan (BAP). Pada Senin, 14 Agustus 2017, Novel menjalani pemeriksaan tim penyidik polisi sejak pukul 11.00 hingga 15.30 waktu setempat. Pemeriksaan dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia.

“Saya hanya sanggup membaca tiga halaman (BAP). Selebihnya minta tolong dibacakan penyidik,” kata dia.

Kedua mata Novel mengalami cedera parah usai terpapar air keras dalam penyerangan, 11 April lalu. Novel kemudian diterbangkan ke Singapura untuk menjalani perawatan dan pengobatan intensif. Hingga pertengahan Mei, tim dokter hanya memberikan terapi dan pengobatan untuk merangsang pertumbuhan syaraf dan selaput mata. Akan tetapi, upaya tersebut gagal karena tak ada perubahan pada kedua bola matanya.

Tim dokter sempat melakukan operasi cangkok membran untuk merangsang pertumbuhan alami kedua mata Novel Baswedan. Hasilnya juga tak terlalu baik. Mata sebelah kanan sudah dapat membaca tulisan. Akan tetapi, mata kiri tetap bermasalah dan menimbulkan iritasi. Sehingga dokter mencabut cangkoknya dan mempersiapkan operasi besar.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

4 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

6 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

18 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

48 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

49 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

49 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

49 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

50 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

51 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya