TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, akan menjalani operasi besar pada mata kirinya di Singapura, Kamis, 17 Agustus 2017. Hafidz Baswedan, adik Novel, mengatakan, menjelang operasi, tidak ada persiapan khusus yang akan dilakukan penyidik KPK tersebut. Hanya ada beberapa hal yang menjadi pantangan ataupun anjuran dari dokter sebelum dan sesudah menjalani operasi.
“Kemarin sudah diberikan ceklis hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, termasuk anjuran kapan beliau harus datang ke rumah sakit. Beliau tinggal melaksanakannya saja,” ujar Hafidz kepada Tempo, Rabu, 16 Agustus 2017.
Baca: Cerita Anak-anak Novel Baswedan Terpisah Jakarta - Singapura
Menjelang operasi, dokter memberikan sejumlah instruksi yang harus dilakukan Novel. Di antaranya mencuci muka dan rambut sebelum operasi. Selain itu, Novel tidak diperkenankan makan makanan padat sejak pukul 00.00 WIB sebelum operasi. Novel juga dilarang mengkonsumsi obat diabetes pada hari operasi.
“Obat hipertensi, tiroid, cardiac dapat diminum dengan air putih secukupnya pada pagi hari di hari operasi, kecuali diperintahkan dokter untuk berhenti. Novel juga diperkenankan minum air putih tapi hanya sampai pukul 06.00 pagi hari,” ujar Hafidz.
Pihak Singapore National Eye Center meminta Novel tiba pada pukul 06.45 waktu setempat dan segera melapor ke lantai 2 Ruang 20. Menurut Hafidz, ketidaktaatan terhadap instruksi tersebut dapat mengakibatkan penundaan dan kemungkinan pembatalan bedah.
Baca: Pergantian Penyidik Kasus Novel Baswedan, Permintaan Siapa?
Sejak pertama kali dirawat di Singapura, proses pengobatan terhadap mata Novel sudah memasuki masa empat bulan. Kedua matanya luka parah setelah disiram dua orang tak dikenal pada 11 April lalu.
Rencananya, besok Novel Baswedan akan menjalani operasi besar untuk mengupayakan penyembuhan terhadap kedua matanya. Selama operasi, ia akan didampingi kakak kandungnya, Taufik Baswedan, dan istrinya, Rina Emilda.
LARISSA HUDA