Bukan Jakarta, Maluku Utara Jadi Provinsi Paling Bahagia  

Reporter

Selasa, 15 Agustus 2017 17:15 WIB

Wisatawan berfoto di Benteng Kalamata buatan Portugis dengan latar belakang gunung Maitara di Ternate, Maluku Utara. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara regional, provinsi yang memiliki indeks kebahagiaan paling tinggi kini adalah Maluku Utara dengan 75,68 poin. Kemudian secara berturut-turut diikuti dengan Maluku 73,77 poin dan Sulawesi Utara 73,69 poin. Sedangkan ibu kota negara, yaitu DKI Jakarta, hanya memiliki 71,33 poin.

Dari 34 provinsi, terdapat 24 provinsi yang memiliki nilai indeks kebahagiaan di atas angka nasional. Adapun tiga provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah adalah Papua dengan 67,52 poin, Sumatera 68,41 poin, dan Nusa Tenggara Timur 68,98 poin.

BACA: Survei BPS: Melajang Adalah Saat Paling Bahagia

Indeks kebahagiaan regional ini, menurut BPS, banyak ditentukan oleh faktor hidup personal, yakni pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M. Sairi mengatakan DKI memang tidak berada di peringkat atas dalam indeks kebahagiaan nasional.

"Di kota itu umumnya yang unggul dimensi personal, pencapaian persoalan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja," ujar Sairi di kantornya, Selasa, 15 Agustus 2017. Namun di sisi lain, yaitu masyarakat perdesaan, terdapat keunggulan dalam dimensi hubungan sosial yang lebih baik dan nyaman.

BACA: Wali Kota Bandung Bicara Kebahagiaan Warga di Yogyakarta

Secara rata-rata nasional, Sairi menuturkan dimensi personal dan pencapaiannya memang lebih dominan, meski di tiap daerah bervariasi. "Di Maluku Utara menonjol sekali variabel yang terkait dengan hubungan sosial, makna hidup, mereka lebih meyakini diri mereka lebih berharga dari yang lain, jadi tidak seperti ukuran produk domestik bruto," ucapnya.

Menurut Sairi, walau daerah itu terpencil, jika masyarakat di sana merasa hidupnya berharga dan memiliki dukungan dari komunitas di sekelilingnya, maka akan memiliki indeks kebahagiaan yang tinggi. Sairi berujar secara umum masyarakat Indonesia memiliki indeks kebahagiaan yang baik. "Orang Indonesia bahagia dan itu melihatnya tidak berdasarkan kaya dan miskin," ucapnya.

BACA: Menteri Khofifah: Kalau Galau Datanglah ke Yogya

Dia mencontohkan, hal tersebut terjadi di Yogyakarta. Meski kemiskinan tertinggi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat di Yogyakarta, indeks bahagia yang rata-rata tinggi juga dimilikinya. "Ini terjadi karena hubungan sosial mereka bagus, merasa dihargai, dan kemudian bisa bangga karena saling tolong-menolong."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

10 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya