TEMPO Interaktif, Makassar:Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 triliun per tahun untuk rehabilitasi hutan dan lahan. Memasuki musim hujan, kata Kalla, Indonesia mendapat banyak cobaan mulai dari gempa bumi, banjir dan longsor. Penyebab banjir dan longsor karena lahan hutan makin berkurang dan mengalami kerusakan."Permasalahannya hutan. Penebangan harus dikurangi dan rehabilitasi akan lebih serius lagi," ujar Wakil Presiden sebelum membuka puncak acara perayaan ulang tahun ke-42 Partai Golkar untuk wilayah Sulawesi Selatan yang berpusat di alun-alun Citra Mas Kabupaten Pangkep, Sabtu (23/12).Menurut Wakil Presiden, masalah yang dihadapi di seluruh wilayah Indonesia hanya satu yakni jika musim kemarau terjadi kekeringan dan kebakaran hutan. Sebaliknya pada musim hujan terjadi banjir karena pohon habis ditebang serta akibat kebakaran hutan. Sehingga, air di permukaan tanah tak lagi terserap tapi langsung menggenangi wilayah dataran rendah.Kalla mengatakan Gerakan Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan yang sudah tiga tahun berjalan, sejak dia menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, akan terus dilancarkan. "Mulai tahun ini anggaran sebesar Rp 4 triliun untuk menanam pohon. Kami akan menanam miliaran pohon di seluruh Indonesia," ujarnya.Program ini bakal dikerjakan pemerintah daerah dengan melibatkan banyak pihak di antaranya mahasiswa pertanian untuk memeriksa bibit yang bakal ditanam. Program ini juga dilakukan melalui tender bagi perusahaan yang menyuplai bibit kepada rakyat. "Ini tetap dalam pengawasan pemerintah daerah termasuk dana untuk menanam," ujarnya.Irmawati
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
2 hari lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.