Hutan yang dibakar di luar kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 November 2015. Kebakaran hutan ini diperparah dengan fenomena alam El Nino, yaitu berkurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang. Ulet Ifansasti/Getty Images
TEMPO.CO, Palangkaraya - Di daerah Selatan Kalimantan Tengah untuk dua hari kedepan diprakirakan tidak akan ada hujan, jadi kondisi lahan dan hutan akan mudah terjadinya kebakaran hutan. "Sementara untuk daerah Utara seperti Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas dan Barito Utara akan turun hujan dua hari ke depan dengan intensitas hujan yang sedang hingga deras disertai petir," Kata Prakirawan BMKG Palangkaraya Chandra Mukti ketika dihubungi Tempo, Senin, 14 Agustus 2017.
Menurut Chandra, dengan diberikannya informasi kondisi lahan yang rentan terbakar diharapkan masyarakat dan instansi pemerintah bisa lebih waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur Sutoyo mengatakan dalam dua hari ini tidak ada kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya.
"Namun kami selalu melakukan patroli dan sosialisasi agar masyarakat tidak membakar. Namun jika ada kebakaran lahan kami akan langsung memadamkan selama itu masih bisa kami jangkau," kata Sutoyo.
Dari data yang dirinya himpun ada penambahan jumlah lahan yang terbakar di wilayahnya. "Sebelumnya ada sekitar 93,5 hektar yang terbakar namun ada penambahan beberapa hari lalu dan datanya bel masuk. Daerah yang baru terbakar itu adalah Kecamatan Pagatan," ujarnya.
Dan, dirinya berharap agar kebakaran hutan dan lahan tidak banyak terjadi dan pihaknya akan terus waspada dengan melakukan patroli. "Yang pasti, hingga saat ini kami terus lakukan pencegahan dengan sosialisasi ke masyarakat langsung," kata dia.